Pengusaha Taksir Bali Rugi Rp140 T Gegara Pandemi Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 15 Okt 2021 06:32 WIB
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memperkirakan Bali kehilangan potensi pendapatan hingga US$10 miliar karena pandemi covid-19. (CNN Indonesia/ Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani memperkirakan Bali kehilangan potensi pemasukan hingga US$10 miliar atau setara Rp140 triliun (kurs Rp14.097 per dolar) akibat pandemi covid-19.

"Kerugiannya bisa dilihat saja rata-rata untuk spending di Bali itu US$1.500 dikali saja dengan jumlah wisatawan mancanegara sekitar 7 juta orang. Iya sekitar kurang lebih US$10 miliar," kata Hariyadi dalam Chatroom Instagram CNN Indonesia, Kamis (14/10).

Kerugian tersebut salah satunya disebabkan oleh jumlah okupansi hotel yang menurun drastis. Ia mengklaim jumlah hotel yang beroperasi hanya sebanyak 15 persen.

"Jadi 85 persennya memang mereka banyak yang tutup. Restoran juga demikian banyak yang tutup, ritel juga sempat terganggu," ujarnya.

Ia turut mengungkapkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali yang hilang sebanyak 6 juta orang. Jika ditambah dengan wisman yang masuk melalui pintu internasional lainnya seperti Jakarta dan Batam, Hariyadi memperkirakan jumlah wisman hilang mencapai 7 juta orang.

Hariyadi menargetkan okupansi hotel akan meningkat hingga 40 persen dari wisatawan nusantara. Sementara, target okupansi hotel dari wisman mencapai 40 persen pada Oktober 2022.

Ia berharap dengan dibukanya kembali Bali bagi wisman, semua pihak tetap dapat menjaga kondisi ini agar terus kondusif dan tidak terlalu terbawa suasana. Baginya, protokol kesehatan hingga protokol 3T tetap harus ditingkatkan.

Sebelumnya, pemerintah secara resmi membuka pintu Bali bagi wisman sejak 14 Oktober 2021. Wisman yang datang juga terbatas dari 19 negara asal dengan berbagai pertimbangan.

Kebijakan pemerintah dinilai sudah tepat membuka pintu bagi wisman, sebab kasus positif covid-19 di Indonesia telah mereda. Selain itu, sejumlah hotel telah dipersiapkan untuk menjadi kawasan karantina bagi wisman negatif dan kawasan isolasi bagi wisman positif covid-19.



(fry/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK