Pernyataan Keras Jokowi Emoh Suntik BUMN Penyakitan Lagi

CNN Indonesia
Senin, 18 Okt 2021 11:49 WIB
Presiden Jokowi memberikan peringatan keras terhadap para bos dan petinggi BUMN 'sakit'. Ia tak mau lagi melindungi BUMN sakit. (Tangkapan Layar youtube Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Jokowi memberikan peringatan keras terhadap para bos dan petinggi BUMN 'sakit'.  Peringatan ia Jokowi sampaikan dalam pengarahan kepada sejumlah direktur utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat pada 14 Oktober 2021 lalu.

Dalam peringatan itu, ia menyatakan tak akan lagi menyelamatkan BUMN sakit dengan memodali mereka. Ia mengatakan sudah memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir menghentikan pemberian modal kepada BUMN sakit.

"Kalau yang lalu-lalu, BUMN-BUMN kan banyak terlalu keseringan kita proteksi. Sakit tambahi PMN (Penyertaan Modal Negara). Sakit, suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali. Sudah lupakan pak Menteri. Lupakan proteksi-proteksi itu," kata Jokowi sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Ia mengatakan pemberian modal negara akan justru mengurangi nilai yang ingin dibangun oleh negara terhadap perusahaan pelat merah yang berada di bawahnya. Nilai itu salah satu contohnya, semangat kompetisi.

Ia khawatir kalau BUMN sakit disayang terus oleh pemerintah, mereka tak berani lagi untuk bersaing dan mengambil resiko.

Sebagai catatan, pemerintah masih menyuntikkan modal ke sejumlah BUMN hingga saat ini. Untuk periode 2021-2022 saja misalnya, total anggaran yang digelontorkan untuk memberikan suntikan modal itu mencapai Rp106 triliun.

PMN antara lain diberikan untuk pertama, PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar Rp7,9 triliun. Suntikan diberikan untuk penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi.

Kedua, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp7 triliun sebagai dukungan menjalankan proyek strategis nasional (PSN) PT LRT Jakarta dan pemenuhan base equity Kereta Cepat Indo-China (KCIC).

Terakhir, PT Hutama Karya (Persero) mendapat tambahan modal untuk pembangunan jalan tol Trans Sumatera sebesar Rp19 triliun. Sementara, PMN 2022 akan ada sebesar Rp71,44 triliun terhadap 12 BUMN. Anggaran itu sudah disetujui Komisi VI DPR RI.

Suntikan itu sempat memantik kritik Ekonom, Faisal Basri. Ia sempat menyentil Erick Thohir dan pemerintah karena suntikan diberikan di tengah negara butuh anggaran besar untuk menyelamatkan nyawa masyarakat dari pandemi covid-19.

Tak hanya Faisal, Jokowi mengatakan PMN itu membuat upaya membawa BUMN mampu bersaing di kancah global menjadi terlupakan.

(mjo/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK