Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan empati bos BUMN klaster pangan butuh perbaikan. Itu ia sampaikan karena saat ini ia masih melihat bos BUMN sektor pangan yang masih merasa dirinya sebagai raja kecil dan enggan bekerja sama dengan pihak lain.
Erick menyatakan tak meminta direksi BUMN klaster pangan untuk bekerja sempurna. Namun, ia meminta ada empati dari setiap direksi dalam menjalankan bisnis.
"Empatinya harus diperbaiki, sehingga menjadi ekosistem yang baik. Tidak ada lagi raja-raja kecil, wong swasta mau kerja sama, masa di antara kita nya sulit," ungkap Erick dalam Grand Launching Produk Pangan dan Non Pangan BUMN, Selasa (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Ia mengatakan akan serius memantau perbaikan rasa empati BUMN klaster pangan setahun ke depan. Jika ada direksi yang tak mau berubah, ia mengancam akan langsung memecat direksi tersebut.
"Mohon maaf yang tidak ikut transformasi pastinya akan saya bongkar, akan saya ganti," jelas Erick.
Namun, Erick menyatakan akan melihat kinerja direksi secara objektif. Dengan begitu, pergantian direksi bukan karena unsur suka atau tidak suka.
"Saya ubah manajemen sesuatu bukan karena suka atau tidak suka tapi hasilnya saya lihat," terang Erick.
Diketahui, klaster pangan BUMN dipimpin oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI. Klaster ini terdiri dari delapan anggota, yakni PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Berdikari (Persero), PT Garam (Persero), dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).
Lalu, PT Perikanan Indonesia (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Pertani (Persero), dan PT Sang Hyang Seri (Persero).
(aud/agt)