BI Beli SBN di Pasar Perdana Rp142,54 T per 15 Oktober 2021

CNN Indonesia
Selasa, 19 Okt 2021 18:30 WIB
BI membeli surat berharga negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp142,54 triliun dari awal tahun hingga 15 Oktober 2021. (Dokumentasi: BI/Istimewa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) mengklaim telah membeli surat berharga negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp142,54 triliun. Jumlah itu terhitung sejak awal tahun ini hingga 15 Oktober 2021.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan pembelian SBN ini dilakukan lewat lelang utama sebesar Rp67,08 triliun dan lelang tambahan (green shoe option/GSO) sebesar Rp75,46 triliun.

Selain itu, BI juga menambah likuiditas (quantitative easing) di perbankan sebesar Rp129,92 triliun, terhitung sejak awal Januari 2021 hingga 15 Oktober 2021.

Injeksi likuiditas itu dilakukan melalui pembelian SBN dari pasar sekunder, penyediaan likuiditas ke perbankan dengan mekanisme term-repurchase agreement (repo), dan penurunan giro wajib minimum (GWM).

"Dengan ekspansi moneter tersebut, kondisi likuiditas perbankan pada September 2021 sangat longgar," ungkap Perry dalam konferensi pers, Kamis (19/8).

Perry mengatakan bukti likuiditas perbankan longgar terlihat dari rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) yang tinggi, yakni 33,53 persen secara tahunan. Selain itu, pertumbuhan DPK sebesar 7,69 persen secara tahunan.

Sementara, likuiditas perekonomian juga terlihat meningkat. Hal itu terlihat dari jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) yang naik 11,2 persen dan uang beredar dalam arti luas (M2) naik 8 persen pada September 2021.

"Pertumbuhan uang beredar terutama didukung oleh kredit perbankan yang mengindikasikan semakin meningkatnya pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional," jelas Perry.



(aud/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK