Susul Evergrande, Modern Land Gagal Bayar Surat Utang

CNN Indonesia
Selasa, 26 Okt 2021 14:27 WIB
Perusahaan properti asal China, Modern Land, mengalami gagal bayar surat utang. Kondisi ini menekan saham properti di Negeri Tirai Bambu.
Perusahaan properti asal China, Modern Land, mengalami gagal bayar surat utang. Kondisi ini menekan saham properti di Negeri Tirai Bambu. Ilustrasi. (AFP/Isaac Lawrence).
Jakarta, CNN Indonesia --

Modern Land, pengembang properti China, mengalami masalah gagal bayar utang surat utang. Hal ini menambah kekhawatiran pasar terhadap efek dari krisis utang yang sebelumnya terjadi pada China Evergrande Group.

Mengutip Reuters, Selasa (26/10), perencana negara China akan bertemu dengan perusahaan properti yang membawa utang besar dalam mata uang dolar pada waktu mendatang. Pemerintah berencana mengambil stok dari total volume penerbitan di tengah peningkatan kekhawatiran tentang likuiditas.

Manajemen Modern Land mengatakan pihaknya belum membayar pokok dan bunga atas penerbitan surat utang karena masalah likuiditas. Surat utang itu jatuh tempo pada Senin lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Modern Land menyusul gagal bayar yang sebelumnya juga terjadi di Fantasia Holdings Group pada awal Oktober 2021 lalu. Situasi ini menambah kekhawatiran di pasar utang internasional yang sudah terguncang oleh Evergrande.

Salah satu investor menyebut satu per satu pengembang mengalami gagal bayar surat utang. Situasi ini membuat saham properti China melorot beberapa waktu terakhir.

Tercatat, Indeks Real Estat CSI 300 China melemah 2,6 persen dan Indeks Properti Daratan Hang Seng merosot 5 persen.

Sejumlah pihak memproyeksi lebih banyak lagi perusahaan properti yang mengalami gagal bayar ke depannya. Hal ini akan membebani sektor properti.

Chinese Estates Holdings Ltd memproyeksi membukukan kerugian 288,37 juta dolar Hong Kong pada 2021.

Sementara, saham unit kendaraan listrik China Evergrande Group naik 5,8 persen pada awal perdagangan hari ini. Perusahaan sebelumnya menyatakan akan memprioritaskan pertumbuhan bisnis kendaraan listrik, sedangkan saham China Evergrande melorot 6 persen.

[Gambas:Video CNN]



(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER