Citibank atau Citigroup meminta seluruh karyawannya yang berbasis di Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan vaksinasi covid-19 secara lengkap apabila masih ingin bekerja bersama perusahaan.
Dalam sebuah unggahan di jejaring profesional LinkedIn, seperti dilansir CNN Business, Jumat (29/10), Kepala Sumber Daya Manusia (SDM) Citigroup Sara Wechter mengutip pesan bahwa administrasi Pemerintahan Joe Biden merupakan klien besar dan penting bagi perusahaan.
"Kami memiliki kewajiban untuk mematuhi perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Gedung Putih yang mengamanatkan bahwa mereka yang mendukung kontrak pemerintah harus divaksinasi sepenuhnya," tulis Wechter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada September lalu, Biden menandatangani perintah eksekutif yang mengamanatkan bahwa kontraktor yang berbisnis dengan pemerintah federal harus divaksinasi covid-19. Tanpa pilihan atau memilih untuk keluar.
Pemerintahan Biden pun menetapkan batas waktu 8 Desember 2021 bagi kontraktor untuk mematuhinya.
Seorang pejabat Citi menuturkan bahwa pihaknya mendorong, bahkan memberikan insentif kepada karyawan yang menyerahkan bukti vaksinasi sebelum 8 Desember, termasuk menawarkan US$200 sebagai uang terima kasih kepada mereka yang melakukan.
Namun, selain itu, sebagai syarat kerja, karyawan Citi harus menyerahkan bukti vaksinasi paling lambat 14 Januari 2022 atau manajemen akan melakukan segala cara untuk membantu staf mendapatkan vaksinasi agar tidak dipecat.
Faktor lain, lanjut Wechter, manajemen ingin melindungi seluruh karyawannya. "Memiliki tenaga kerja yang divaksinasi memungkinkan kami untuk memastikan kesehatan dan keselamatan rekan kerja kami saat kami kembali ke kantor di AS," terang dia.
Manajemen juga akan mengakomodir kebutuhan vaksin kasus per kasus bagi setiap karyawannya. "Kami telah membuat keputusan untuk mewajibkan rekan-rekan yang berbasis di AS untuk divaksinasi sepenuhnya sebagai syarat pekerjaan," imbuh Wechter.
Sementara itu, jajaran eksekutif Citi mengakui ada berbagai pandangan mengenai vaksin covid-19. Namun, mereka meyakini bahwa keputusan wajib vaksin ini dibuat dengan pertimbangan dan analisis yang cermat.