Sementara ekonomi makro, masih dari kasus yang sama, akan mempelajari pengaruh kenaikan harga BBM terhadap perilaku seluruh perusahaan dalam mengurangi jumlah pegawai atau tindakan seluruh rumah tangga dalam menyesuaikan konsumsinya.
Dengan kata lain, ekonomi mikro fokus pada pembahasan bagaimana perilaku individu rumah tangga dan perusahaan menghadapi suatu kondisi ekonomi, yang kemudian membentuk permintaan dan penawaran.
Lihat Juga : |
Sementara ekonomi makro terkait dengan pengangguran, inflasi (kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum), penentuan output dan pendapatan nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Perbedaan lainnya terletak pada asumsi-asumsi yang digunakan. Teori ekonomi mikro berasumsi bahwa struktur pasar merupakan bentuk persaingan yang sempurna, dengan para pelaku ekonomi yang rasional dan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan. Adam Smith merupakan salah satu tokoh penggerak teori ekonomi klasik.
Para penganut teori ekonomi mikro, atau yang juga kerap disebut sebagai teori ekonomi klasik, percaya bahwa masalah ekonomi hanya ada pada sisi penawarannya saja.
Sementara teori ekonomi makro hadir sebagai kritik atas teori ekonomi klasik. Teori ini menjadikan momentum Great Depression sebagai tonggak kebangkitannya.
Lihat Juga : |
Dipelopori oleh John Maynard Keynes, teori ini beranggapan bahwa struktur pasar memiliki kecenderungan yang monopolistik dengan informasi asimetris dan tak sempurna.
Tak cuma sebagai alat transaksi, teori ini juga berasumsi bahwa uang merupakan alat menyimpan nilai yang sangat mungkin digunakan untuk mendapatkan keuntungan.
Demikian perbedaan ekonomi mikro dan makro. Semoga bermanfaat!
(asr)