Bio Farma Blak-blakan soal Harga Tes PCR Rp275 Ribu

CNN Indonesia
Selasa, 09 Nov 2021 13:26 WIB
Bio Farma buka-bukaan soal harga tes PCR yang dinilai masih mahal hingga saat ini. Berikut penjelasanya.
Bio Farma menyebut harga tes PCR sekarang ini ditentukan oleh beberapa faktor. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bio Farma (Persero) buka-bukaan soal struktur harga tes covid-19 skema tes PCR. BUMN farmasi ini mengklaim komponen utama sejatinya merupakan biaya produksi dan bahan baku. Itu mencapai 55 persen dari total harga tes.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan struktur harga PCR ini merupakan yang berlaku di laboratorium perusahaan. Pasalnya, struktur harga bisa berbeda di laboratorium lain, termasuk di anak-anak usaha seperti PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.

"Ini utamanya dari reagent. Dari sisi bahan baku dan biaya produksi mencapai 55 persen. Tapi ini bergantung pada lab masing-masing dan bisnis model. Mungkin ada beda dari lab Kimia Farma dan lainnya karena mereka punya lab yang lebih besar," ungkap Honesti saat rapat dengan pendapat bersama Komisi VI DPR di Gedung DPR/MPR, Selasa (9/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain bahan baku dan biaya produksi, struktur harga PCR juga terdiri dari biaya operasional sebesar 16 persen dari total harga. Sisanya, berupa biaya distribusi termasuk keuntungan distributor sekitar 14 persen, royalti 5 persen, dan keuntungan untuk Bio Farma 10 persen.

Harga bahan baku dan biaya produksi ini salah satunya berasal dari harga PCR kit sebesar Rp90 ribu per tes pada Oktober 2021. Honesti mengklaim harga PCR kit ini sudah turun sebanyak tiga kali dari Rp325 ribu pada Agustus 2020 menjadi Rp250 ribu per tes pada September 2020.

Lalu, turun lagi menjadi Rp113.636 per tes pada Agustus 2021 hingga akhirnya menyentuh Rp90 ribu per tes pada Oktober lalu. Besaran biaya PCR kita belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPN).

Dari berbagai komponen penyusun struktur harga PCR, terdapat pula harga publish termasuk PPN sebesar Rp90 ribu dan harga e-katalog termasuk PPN Rp81 ribu. Honesti mengklaim dengan struktur harga ini, maka tes PCR di Indonesia berhasil menjadi yang terendah di kawasan Asia Tenggara.

"Alhamdulillah pemerintah mengambilalih dan harga PCR jadi murah, bahkan yang termurah dari tetangga kita, seperti Thailand, Singapura, Malaysia. Bahkan dari Uni Emirat Arab, itu harganya lebih mahal dari di sini," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Honesti yakin harga tes PCR bisa turun lagi ke depan karena jumlah produksi dan model bisnis terus berkembang, sehingga bisa menghasilkan harga yang lebih rendah. Selain itu, ada intervensi dari pemerintah, sehingga harga yang berkembang tidak cuma bergantung pada mekanisme pasar.

"Intinya kami mendukung pemerintah untuk penetapan harga PCR dan kami terus dukung agar masyarakat bisa dapat pengetesan yang berkualitas," imbuhnya.

Minta Turun ke Bawah Rp200 Ribu

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER