Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.219 per dolar AS pada Jumat (12/11) sore. Posisi ini menguat 58 poin atau 0,41 persen dari Rp14.277 per dolar AS.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.243 per dolar AS atau menguat dari Rp14.288 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Sementara, mayroitas mata uang di Asia menguat terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea Selatan menguat 0,12 persen, baht Thailand menguat 0,18 persen, yen Jepang menguat 0,03 persen, peso Filipina menguat 0,59 persen, dolar Singapura menguat 0,05 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,13 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, rupee India menguat 0,06 persen, yuan China menguat 0,05 persen, dan dolar Hong Kong melemah 0,02 persen.
Sementara, sebagian besar mata uang di negara maju yang melemah terhadap dolar AS. Dolar Kanada melemah 0,06 persen, euro Eropa melemah 0,03 persen, franc Swiss melemah 0,05 persen.
Kemudian, dolar Australia menguat 0,12 persen, dan poundsterling Inggris menguat 0,16 persen
Senior Analyst DC Futures Lukman Leong mengatakan rupiah terbilang cukup kokoh terhadap dolar AS setelah rilis data inflasi AS yang cukup tinggi.
"Konsensus pasar terhadap neraca perdagangan yang akan dirilis Senin depan juga mengharapkan rekor surplus US$5,3 miliar," kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan sentimen pasar juga masih positif terhadap rupiah.