Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi, Bekasi, Jawa Barat, bakal menaikkan tarif penggunaan air di atas 10 meter kubik per bulan. Kenaikan tarif maksimal 20 persen dari yang saat ini berlaku dan akan diterapkan awal tahun depan.
"Kami pastikan penyesuaiannya tidak signifikan. Maksimal itu di angka 20 persen. Saat ini masih kami kaji dengan memperhatikan kesesuaian kemampuan masyarakat," terang Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim di Cikarang, seperti dilansir Antara, Senin (15/11).
Usep memastikan kenaikan tarif hanya berlaku untuk penggunaan air di atas 10 meter per kubik. Ini berarti, tarif bagi pelanggan dengan penggunaan air 0 hingga 10 meter kubik per bulan tidak akan berubah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan yang biasanya itu Rp9.000 per meter kubik nanti menjadi sekitar Rp11 ribu. Namun, keputusan finalnya masih menunggu hasil kajian," imbuh dia.
Penyesuaian tarif, lanjut Usep, merupakan bagian dari subsidi silang dalam rangka meningkatkan cakupan layanan PDAM Tirta Bhagasasi. Hasil penyesuaian tarif akan digunakan untuk membangun saluran pipa ke berbagai wilayah di Kabuapten Bekasi.
"Hasilnya (penyesuaian tarif) akan digunakan untuk melayani daerah lain yang belum tersentuh layanan air bersih PDAM," jelasnya.
Menurut Usep, berdasarkan rencana bisnis perusahaan, PDAM Tirta Bhagasasi telah menemukan potensi peningkatan cakupan layanan. Potensi itu diperoleh dari alih kelola pelayanan air minum pengembang perusahaan dan perumahan kepada pihaknya.
Lihat Juga : |
Sebagai bagian dari upaya akselerasi, sambung dia, penyesuaian tarif bisa dijadikan sebagai salah satu opsi. Dengan skema tarif, perluasan cakupan layanan bisa dicapai dengan signifikan.
"Indikatornya, bila target penambahan pelanggan baru kami sebanyak 15 ribu pelanggan per tahun, sekarang kami berani memasang target penambahan pelanggan baru sampai 50 ribu pelanggan," tutur Usep.
Ia mengklaim perusahaannya menjadi perusahaan air daerah dengan jumlah pelanggan terbesar di Jawa Barat, namun dibandingkan dengan dengan cakupan wilayahnya terbilang kecil.
Saat ini, tercatat ada 280 ribu pelanggan dari kota dan kabupaten Bekasi. Malah, untuk Kabupaten Bekasi belum seluruh wilayah terpasang saluran air minum.