Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mencadangkan dana dari alokasi pagu masing-masing kementerian/lembaga yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
Tujuannya, cadangan itu bisa digunakan untuk menghadapi dampak penanganan covid-19 saat muncul varian baru, seperti varian delta pada beberapa waktu lalu.
Permintaan Jokowi ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikan konferensi pers mengenai hasil Sidang Kabinet Paripurna dengan kepala negara di Kantor Presiden pada Rabu (17/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Presiden menginstruksikan agar seluruh kementerian/lembaga memberikan atau melakukan pencadangan sehingga kalau sampai terjadi adanya situasi seperti yang kita hadapi dengan varian delta di Juli-Agustus lalu, kita tidak perlu melakukan refocusing yang membuat disrupsi di dalam pelaksanaan anggaran," ujar Ani, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, bendahara negara menyampaikan Jokowi meminta pencadangan anggaran ini dilakukan setidaknya sebesar 5 persen dari pagu masing-masing kementerian/lembaga.
"Jadi seluruh kementerian/lembaga sudah mencadangkan paling tidak 5 persen dari anggarannya kalau seandainya harus melakukan perubahan untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan akibat covid-19 ini," jelasnya.
Secara total, Ani menyiapkan pagu belanja mencapai Rp2.714,2 triliun di APBN 2022. Jumlah itu lebih rendah dari alokasi belanja di APBN 2021 mencapai Rp2.750 triliun.
Pagu belanja itu terdiri dari belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.944 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp769,6 triliun.