Posisi Jack Ma sebagai orang terkaya di China digusur. Penggantinya adalah Zhong Shanshan. Berdasarkan data Forbes, total kekayaan Zhong mencapai US$78,9 miliar. Kalau dirupiahkan, kekayaan itu mencapai Rp1.122,50 triliun.
Jumlah kekayaan itu melebihi kekayaan Jack Ma yang per Kamis (18/11), yang hanya US$40,8 miliar atau Rp580,459 triliun.
Lalu, siapakah sebenarnya Zhong Shanshan? Mengutip berbagai sumber, Zhong adalah seorang pengusaha sekaligus pendiri perusahaan air mineral kemasan terbesar di China, Nongfu Spring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Ia juga pemilik raksasa farmasi di China, Wantai. Namun, sebelum mencapai kesuksesan seperti sekarang ini, Zhong ternyata pernah mengalami kehidupan berliku dan sulit di masa kecilnya.
Pada saat baru memasuki usia 12 tahun atau duduk di kelas enam misalnya, ia harus putus sekolah. Revolusi Kebudayaan China yang terjadi pada 1966-1976 lalu merenggut kebahagiaan masa kecilnya.
Kedua orang tuanya yang dianggap sebagai golongan intelektual dianiaya oleh otoritas China bersama dengan warga sipil lainnya.
Sejak itulah, untuk memenuhi kebutuhan hidup ia harus bekerja keras. Sejumlah pekerjaan serabutan mulai dari tukang kayu, tukang batu dilakoni pria kelahiran 1954 itu demi bertahan hidup.
Ketika beranjak dewasa, nasib buruk belum juga lepas dari kehidupannya. Saat ingin masuk ke perguruan tinggi ia gagal masuk ujian selama dua kali.
Lihat Juga : |
Namun, kegagalan tak menyurutkan langkahnya. Nasihat kedua orang tuanya berhasil menuntunnya diterima di perguruan tinggi. Pada 1977, ia berhasil diterima di perguruan tinggi yang sekarang ini bernama Universitas Radio da TV Zhejiang.
Setelah lulus kuliah, ia diterima bekerja menjadi seorang reporter di Harian Zhejiang, Zhejiang Daily pada 1983. Ia bekerja sambil menjadi agen penjualan minuman.
Namun, deklarasi Zona Ekonomi Khusus China pada 1988 menghentikan langkahnya. Ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan pindah ke propinsi lain. Di tempat baru itu, ia mendirikan surat kabar Pacific Post.
Namun, usahanya itu bangkrut. Tetapi, kejatuhan itu tak menyurutkan langkahnya.
Shanshan kemudian mencoba peruntungan lain di bidang bisnis jamur, kura-kura, udang serta penjualan tirai. Namun, nasib apes juga menimpa bisnisnya itu.
Lihat Juga : |
Zhong kembali gagal. Pada 1993, ia mendirikan perusahaan bernama Yang Sheng Tang yang memproduksi produk perawatan kesehatan, termasuk "pil penyu" untuk mengobati disfungsi ereksi pada 1990-an.
Pada 1996, ia membuka bisnis baru, air minum dalam kemasan dengan nama perusahaan Nongfu Spring. Dan melalui perusahaan inilah, pintu 'rezekinya' terbuka lebar.
Dalam waktu singkat perusahaan yang didirikan Zhong itu tumbuh besar.
Mereka menjadi pemasok air kemasan terbesar di China, memegang posisi nomor satu untuk pangsa pasar dan merupakan salah satu dari 20 perusahaan minuman teratas di China.
Tak hanya itu, perusahaannya juga berhasil mengalahkan raksasa industri minuman dunia seperti Coca-Cola, Watson dan Pepsi. Itu semua tak terlepas dari kepiawaian Zhong dalam memanfaatkan teknologi komputasi awan dan data pasar.
Lihat Juga : |
Kepiawaian telah membuat ekspansi pasar Nongfu Spring menjadi tak terbendung di seluruh negeri. Kepiawaian juga telah mengubah perusahaan yang dulunya sederhana menjadi sebuah raksasa baru.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan China Daily pada 2016 lalu, Zhong mengatakan perkembangan pesat Nongfu Spring tak terlepas dari terobosan besar yang dilakukannya ketika dia mengumumkan perusahaan akan berhenti menjual air murni untuk fokus pada air mineral.
Itu dilakukan karena bisnis pertama tidak menawarkan manfaat kesehatan bagi masyarakat. Strategi itu berbuah manis. Penjualan Nongfu Spring meroket seketika.