Kehadiran Grab Dorong Geliat Aktivitas Ekonomi di Kupang dan Jayapura

Grab | CNN Indonesia
Jumat, 19 Nov 2021 18:22 WIB
LPEM FEB UI menemukan frekuensi transportasi, pengiriman, dan digital Grab telah mendorong makin padatnya aktivitas masyarakat di Kupang dan Jayapura.
LPEM FEB UI menemukan frekuensi transportasi, pengiriman, dan digital Grab telah mendorong makin padatnya aktivitas masyarakat di Kupang dan Jayapura. (Arsip Grab).
Jakarta, CNN Indonesia --

Roda perekonomian di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jayapura, Papua semakin menggeliat sejak kehadiran layanan Grab. Hal itu tercermin dari riset LPEM FEB UI yang menemukan terjadi peningkatan penerangan di wilayah pedesaan di Kupang dan Jayapura yang menandakan adanya lonjakan aktivitas masyarakat hingga malam hari.

LPEM FEB UI mencatat, perbedaan tingkat penerangan lampu di desa-desa Kupang dan Jayapura dibanding penerangan lampu di wilayah Indonesia lainnya tanpa kehadiran Grab meningkat dua kali lipat. Temuan itu menunjukkan frekuensi transportasi, pengiriman, dan digital Grab telah mendorong makin padatnya aktivitas masyarakat di kedua kota tersebut.

Riset LPEM FEB UI juga menemukan terdapat peningkatan aktivitas ekonomi untuk masyarakat sekitar sebagai mitra merchant Grab. Tercatat 30 persen dari merchant GrabFood dan 50 persen dari merchant GrabKios di Kupang dan Jayapura antara 2019-2021 merupakan usaha baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tak dimungkiri bahwa teknologi digital dapat menjadi motor pendorong kegiatan ekonomi. Dia menyebut kehadiran Grab menjadi penting dalam upaya memperluas adopsi teknologi di Kupang serta Jayapura.

"Pengembangan digitalisasi terutama di tengah masa pandemi akan mendorong nilai ekonomi yang pastinya akan membawa efek positif di jangka panjang terhadap perekonomian digital tanah air," kata Airlangga.

Adapun Grab dipilih oleh LPEM FEB UI untuk menjadi studi kasus dampak teknologi digital pada sosio-ekonomi Kupang dan Jayapura menyusul gencarnya upaya Grab untuk mengembangkan ekosistem digital di wilayah Indonesia Timur.

Pada 2017, Grab menjadi platform superapp pertama yang melayani masyarakat Jayapura melalui GrabKios, yang diikuti oleh GrabBike dan GrabCar di tahun yang sama.

Kini, Grab telah melengkapi layanannya dengan GrabExpress dan GrabFood di Jayapura. Sedangkan untuk Kupang, Grab menjejakkan kaki pada tahun 2018 dan hingga saat ini, Grab telah memperkenalkan GrabFood, GrabKios hingga GrabMart, di samping layanan transportasi untuk mendukung aktivitas harian masyarakat.

Country Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaikan, hasil riset LPEM FEB UI merefleksikan kuatnya komitmen Grab untuk Indonesia.

"Temuan bahwa Grab telah mendorong geliat ekonomi di Jayapura dan Kupang menyemangati kami untuk terus mempelopori lebih banyak solusi digital untuk mendukung majunya ekonomi digital, dan menjadi platform terpercaya masyarakat Indonesia," ujarnya.

Dalam riset LPEM FEB UI memperlihatkan bahwa tingkat penggunaan teknologi internet dan ponsel cerdas para mitra merchant di Kupang dan Jayapura telah mencapai 100 persen, atau dua kali lipat lebih tinggi dibanding rata-rata populasi. Selain itu, 7 dari 10 mitra pengemudi Grab menggunakan teknologi dengan intensitas jauh di atas pengemudi non-Grab.

Kepala Kelompok Riset Ekonomi Digital LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin mengatakan bahwa ke depannya, hasil riset yang dilakukan pihaknya dapat digunakan dalam merancang kebijakan yang lebih komprehensif lagi bagi penajaman manfaat teknologi di Kupang dan Jayapura.

"Kami melihat masih adanya ruang untuk pelatihan kemampuan digital para mitra pengemudi dan merchant. Dengan pemahaman teknologi lebih mendalam, mereka dapat mengoptimalkan solusi teknologi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan hidup," katanya.

(osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER