Sementara itu, analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan indeks justru akan mengalami pelemahan pada pekan ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa sentimen seperti kenaikan kasus covid-19 di sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat.
"Mulai ada negara di Eropa yang di lockdown dan juga kejatuhan harga komoditas energi seperti minyak," kata Edwin.
Baginya kenaikan kasus positif covid-19 di Eropa harus menjadi perhatian serius di Indonesia karena lonjakan kasus tersebut dapat terjadi di Tanah Air. Ia pun mengingatkan agar masyarakat tidak terlena walau kasus positif covid-19 sedang rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari dalam negeri, baginya sudah tidak ada lagi sentimen yang akan mewarnai IHSG, sebab laporan keuangan emiten sudah banyak yang dirilis. Sepekan ke depan, Edwin memproyeksikan indeks akan berada di posisi 6.660 hingga 6.775.
Terkait inflasi di AS, menurutnya sudah tidak lagi menjadi sentimen bagi indeks dan investor tidak perlu khawatir akan hal tersebut. Sementara, taper tantrum yang akan dilakukan The Fed rencananya akan naik 25 basis pada kuartal 3 2022, dan 25 basis pada kuartal berikutnya.
Beberapa emiten saham direkomendasikan untuk dikoleksi, seperti PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang berada di posisi 9.325 dan ditargetkan berada di posisi 12.125.
Kemudian PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dengan target price di 2.900, kini emiten farmasi tersebut berada di posisi 2.410 dan menguat 0,42 persen pada pekan lalu. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) ditargetkan dapat menyentuh posisi 12.500 setelah sebelumnya ditutup melemah 0,24 persen dan berada di posisi 10,425.
Emiten transportasi, PT Putra Rajawali Kencana (PURA) juga menarik untuk dikoleksi. PURA ditargetkan berada di posisi 120 setelah ditutup melemah 3,33 persen pada pekan lalu.
PT Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) juga diproyeksikan akan menyentuh posisi 1.750 dan kini berada di posisi 1.095 setelah ditutup menguat 2,82 persen pada pekan lalu.
Terakhir, emiten telekomunikasi pelat merah, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM ditargetkan akan menyentuh posisi 4.700 setelah ditutup menguat 7,44 persen pada pekan lalu.