ANALISIS

Menyoal Fasilitas Umum SPBU Pertamina Usai Disentil Erick Thohir

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 24 Nov 2021 06:56 WIB
Pengamat menilai seharusnya toilet di SPBU memang gratis, baik yang dikelola sendiri oleh Pertamina maupun pihak swasta.
Pengamat menilai seharusnya toilet di SPBU memang gratis, baik yang dikelola sendiri oleh Pertamina maupun pihak swasta. (ANTARA FOTO/Fauzan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Pertamina (Persero) menggratiskan seluruh toilet di SPBU untuk masyarakat. Permintaan ini disampaikan setelah mengunjungi SPBU di Kecamatan Malasan, Probolinggo, Jawa Timur.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram @erickthohir pada Senin (22/11), Erick berbincang dengan penjaga toilet di SPBU tersebut.

"Kalau yang mau pakai bayar Rp2.000 untuk kencing dan mandi Rp4 ribu. Kenapa nggak gratis ini? Kan ini fasilitas umum," ungkap Erick kepada penjaga toilet itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, penjaga toilet itu tak tahu harus menjawab apa karena hanya ditugaskan oleh pengelola SPBU dari pihak swasta.

Dari sana, Erick meminta kepada direksi Pertamina agar menggratiskan seluruh toilet di SPBU. "Kepada direksi Pertamina saya harap fasilitas umum seperti ini seharusnya gratis, karena kan sudah dapat dari jualan bensin. Ada toko kelontong. Jadi masyarakat seharusnya mendapatkan fasilitas tambahan," jelas Erick.

Pjs Corsec Pertamina Patra Niaga-Sub Holding Commercial & Trading Irto Ginting menuturkan seluruh toilet yang berada di SPBU milik Pertamina gratis. Perusahaan tidak memungut biaya kepada konsumen.

"Untuk toiletnya? Gratis (di SPBU yang dikelola oleh Pertamina)," ucap Irto kepada CNNIndonesia.com, Selasa (23/11).

Namun, tak semua SPBU dikelola sendiri oleh Pertamina. Ada beberapa SPBU yang dikelola oleh pihak swasta.

Irto mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh pemilik SPBU swasta untuk menggratiskan toilet.

"Kami sosialisasikan kembali ke pemilik SPBU untuk meningkatkan layanan ke masyarakat, tidak hanya layanan BBM, namun juga termasuk memastikan ketersediaan toilet gratis," kata Irto.

Ia mengatakan pihaknya telah meminta kepada seluruh pengelola SPBU swasta untuk tetap memperhatikan kebersihan dan kenyamanan konsumen meski toilet gratis.

"Meskipun dikelola swasta, kami harap dapat dikelola dengan baik, mengedepankan layanan yang terbaik bagi konsumen," ujar Irto.

Namun, Irto tidak menjelaskan lebih lanjut apa saja syarat-syarat atau aturan yang ditetapkan Pertamina kepada pihak swasta yang ingin mengelola SPBU, khususnya mengenai fasilitas toilet.

Pengamat Energi Mamit Setiawan berpendapat toilet di SPBU seharusnya memang gratis. Hal ini baik yang dikelola sendiri oleh Pertamina dan pihak swasta.

"Harusnya sudah ter-cover biaya pengelola, karena kan Pak Erick sampaikan ada lokasi untuk toko kelontong yang bisa disewakan, jadi seharusnya dana bisa juga dari situ," kata Mamit.

Berdasarkan pengalaman Mamit, toilet di SPBU yang dikelola Pertamina biasanya menggratiskan konsumen jika ingin menggunakan toilet. Tetapi, toilet yang berada di SPBU milik swasta biasanya berbayar.

Ia mengakui hal itu menjadi kewenangan pihak pengelola. Pasalnya, Pertamina hanya bertugas memasok BBM ke SPBU yang dikelola oleh swasta.

"Ini kan masing-masing karena bukan milik Pertamina. Kalau Pertamina hanya memasok, kalau lokasi SPBU diserahkan ke pemilik lahan, menjadi hak pengelola," imbuh Mamit.

Namun, ia mengingatkan bahwa pengelola sudah mendapatkan keuntungan dari penjualan bensin dan penyewaan tempat kepada beberapa tenant, seperti minimarket. Keuntungan itu bisa digunakan untuk membiayai kebersihan toilet.

Di sisi lain, Ekonom Indef Nailul Huda mengungkapkan pengelola SPBU kadang serba salah. Jika mayoritas masyarakat hanya menggunakan toilet gratis saja, tetapi tidak mengisi bensin, maka arus kas pengelola bisa-bisa minus. "Lantas bagaimana mereka akan mengelola toilet dan fasilitas penunjang lain," tutur Nailul.

Hal ini, sambung dia, perlu dipikirkan secara jangka panjang. Sebab, pengelola juga butuh dana untuk membersihkan toilet secara berkala agar konsumen nyaman menggunakan toilet di SPBU.

Sebagai gambaran, A membeli BBM di SPBU Pertamina tetap tak menggunakan toilet sebagai fasilitas umum. Lalu, B menggunakan toilet tetapi tak membeli BBM.

"Kalau menggunakan logika pengelolaan toilet berdasarkan keuntungan SPBU, misalnya, saya sebagai konsumen bensin rugi, tetapi pihak yang hanya menggunakan toilet merasa diuntungkan karena tanpa perlu bensin tapi bisa menggunakan toilet," jelas Nailul.

Rumit memang membahas mengenai toilet di SPBU. Oleh karena itu, perlu ada pembahasan panjang mengenai toilet karena pengelola SPBU tentu tak mau rugi.

Senada, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyebut sejumlah SPBU biasanya memberikan tarif toilet kepada konsumen untuk menutup biaya kebersihan tempat tersebut. "Dengan membayar diharapkan bisa membantu melakukan pembersihan," kata Fabby.

Menurut dia, pendapatan dari toilet di SPBU sebenarnya juga tak begitu besar. Hal ini dilakukan semata-mata agar pengelola memiliki alokasi dana untuk membersihkan toilet. "SPBU ingin menciptakan yang tidak beli bensin jangan pakai (fasilitas) di SPBU," terang Fabby.

Jangan Hanya Urus Toilet

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER