Daftar Negara yang Akan Melepas Cadangan Minyak, Selain AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan akan melepas cadangan minyak untuk memerangi harga energi yang tinggi menjelang musim liburan. Langkah ini kemudian diikuti oleh sejumlah negara di dunia dari Eropa hingga Asia.
Dikutip dari CNN Business, Rabu (24/11), AS mengklaim beberapa negara akan ikut melepas cadangan minyak daruratnya. Mereka ialah Inggris, China, Jepang, India, dan Korea Selatan.
Agensi Energi Internasional (IEA) menghormati setiap kebijakan yang diambil masing-masing negara terkait energi. Mereka menilai langkah itu merupakan respons terhadap masalah dan tantangan yang sedang dihadapi.
"Kami memahami bahwa kenaikan harga minyak telah mengganggu konsumen dan menambah beban inflasi selama periode pemulihan ekonomi yang tidak dapat diprediksikan," ungkap IEA.
Departemen Energi AS sendiri dilaporkan akan melepas cadangan darurat minyak hingga 50 juta barel, pelepasan minyak tersebut jadi yang terbesar dalam sejarah Negeri Paman Sam.
Inggris
Pemerintah Inggris mengatakan akan melepaskan cadangan minyaknya secara sukarela hingga 1,5 juta barel.
Langkah ini diambil dengan perhitungan dan untuk mendukung pasokan energi global yang dihantam akibat pandemi.
"Kami akan bekerja sama dengan partner internasional untuk mendukung ekonomi global selama masa transisi dari pandemi," kata Juru Bicara pemerintah Inggris.
Lihat Juga : |
China
Negeri Tirai Bambu ini akan melakukan strategi pelepasan minyak bumi dan akan dipimpin oleh Kantor Administrasi Makanan dan Cadangan Strategis Nasional. China diperkirakan melepaskan cadangan minyak mentah dalam waktu dan bidang tertentu.
Langkah ini tidak sesuai dengan kebijakan China bulan lalu yang menegaskan tidak akan melepas cadangan minyak mentahnya. Namun pada 2017, China telah membangun 9 cadangan utama yang keseluruhan berjumlah 37,7 juta ton.
Jepang
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan negaranya akan mempertimbangkan untuk berkolaborasi dengan sekutunya terkait rencana pelepasan cadangan minyak oleh AS dan beberapa negara lainnya.
Jepang, hingga Juni 2020, setidaknya memiliki 388 juta barel stok minyak mentah. Sebanyak 76 persen sahamnya dimiliki oleh pemerintah dan 24 persen dapat dikomersialisasikan.
India
India bersama 5 negara lainnya sepakat akan melepas cadangan minyaknya sebesar 5 juta barel. Dalam pernyataannya, Pemerintah India menuturkan telah berkali-kali memperhatikan isu pasokan minyak yang berada di bawah level permintaan.
Langkah ini telah didukung oleh beberapa pemerintah negara bagian dengan memotong pajak bahan bakar.
Korea Selatan
Pemerintahan Moon Jae In ini dikabarkan akan melepas cadangan minyaknya dengan jumlah yang akan ditentukan kemudian hari. Korea Selatan akan berkonsultasi dengan negara lain, namun diperkirakan melepaskan minyak dengan jumlah yang sama seperti kasus sebelumnya.
Ketika krisis Libya terjadi pada 2011, pemerintah Korea melepas 3,5 juta barrel atau setara 4 persen dari cadangan yang dimiliki.
"Pemerintah Korea akan mengantisipasi kebijakan AS untuk melepas cadangan minyak mentahnya, di samping kita akan melihat kebutuhan internasional akan minyak yang sekarang harganya naik," tulis Kementerian Luar Negeri Korea.
Kebijakan pelepasan minyak mentah oleh AS dan beberapa negara besar lainnya diperkirakan menurunkan harga minyak, setidaknya untuk jangka pendek.