Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kompetisi antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam menggaet investasi ke daerah pimpinan mereka.
Menurut Bahlil, terjadi persaingan ketat di antara keduanya. Ia menyebut untuk kategori pelayanan terbaik peringkat pertama diraih oleh Ganjar dan diikuti oleh Ridwan Kamil. Namun, soal realisasi investasi dipegang oleh Jawa Barat.
"Jadi ini kelihatan Jabar dan Jateng ini saling adu juga dalam konteks investasi, mudah-mudahan yang lain tidak saling mengadu, Pak," kata dia pada Rakornas Kementerian Investasi, Rabu (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang para pemda bersaing untuk kemajuan daerahnya, termasuk soal kemudahan dan pelayanan perizinan.
Menurut Jokowi, fakta bahwa Ganjar memenangi kategori gubernur terbaik tapi Jateng tak berhasil menarik investasi terbesar menunjukkan pelayanan terbaik tak selalu menjamin investor bakal mau berinvestasi. Apa lagi, sambungnya, kalau pelayanannya tidak baik.
"Pelayanan perizinan di Jateng bagus tapi realisasi investasi bagus di Jabar, artinya apa? Belum tentu kita layani dengan baik itu investor akan datang, apalagi tidak dilayani dengan baik," kata dia.
Lihat Juga : |
Oleh karena itu, ia menyebut pola layanan jadul yang ruwet mesti ditinggalkan. Ia pun menantang para kepala daerah untuk memberikan layanan terbaik mereka. Misalnya, izin usaha diantarkan ke rumah investor.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan untuk tak mengabaikan investasi yang kecil-kecil. Ia menuturkan tidak boleh ada konsep bahwa investasi hanya berasal dari asing dan harus dalam jumlah besar.
"Investor kecil yang namanya usaha kecil itu juga investor, jangan keliru, yang sedang juga layani dengan baik, investor besar juga layani dengan baik," tutup Jokowi.