Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keberatan jika isu lingkungan dijadikan hambatan perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara Eropa di depan Menteri Urusan Eropa dan Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian. Hal itu disampaikan kepala negara saat menerima kunjungan Le Drian di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (24/11).
Kepala negara menyatakan Indonesia sejatinya mendukung perdagangan yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan dampak pada lingkungan. Tapi, ia menyayangkan bila isu lingkungan justru sering kali menjadi hambatan dagang.
"Saya sangat mendukung perdagangan yang sustainable. Tapi saya keberatan jika isu lingkungan disalahgunakan untuk dijadikan hambatan perdagangan," ujar Jokowi dalam keterangan resmi usai pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Jokowi berharap Prancis bisa menjadi mitra dagang Indonesia yang memperjuangkan perdagangan yang terbuka, adil, dan nondiskriminatif. Kendati begitu, ia tidak menyebut jenis perdagangan komoditas apa yang kerap mendapat hambatan dagang melalui isu lingkungan, meski biasanya terjadi pada komoditas minyak sawit (CPO).
Selain itu, mantan gubernur DKI Jakarta itu juga berharap Prancis bisa membantu percepatan proses negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) antara Indonesia dengan Uni Eropa. Tujuannya agar perjanjian ini segera memberi hasil yang konkret.
Apalagi, Prancis akan menjadi Presiden Uni Eropa pada tahun depan. Sementara, Indonesia akan memimpin Presidensi G20.
Selanjutnya, Jokowi juga berterima kasih karena Prancis telah memberikan vaksin covid-19 sebanyak 4,8 juta dosis.
Lebih lanjut, mantan gubernur DKI Jakarta juga menyambut baik peningkatan kemitraan dengan adanya mekanisme dialog yang baru, yaitu pertemuan antara kedua menteri luar negeri dari masing-masing negara.