Paylater telah menjadi opsi pendanaan sekaligus pembayaran di masyarakat pada saat ini. Tren 'beli sekarang bayar nanti' ini berkembang karena semakin banyak pemberi fasilitasnya, mulai dari perusahaan berbasis ride hailing hingga e-commerce.
CFP Learning & Development Manager Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan konsep paylater ibarat kartu kredit. Pasalnya dengan opsi ini, perusahaan pemberi fasilitas akan menalangi kewajiban pembayaran penggunanya atas barang yang dibeli, seperti, pembelian makanan, tiket penerbangan, booking hotel, hingga barang-barang lain di e-commerce.
Setelah itu, pengguna harus mengganti dana talangan tersebut. Biasanya, jumlah dana pengganti sejumlah harga pembelian barang atau jasa ditambah biaya administrasi (fee).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Jadi kita diutangin dulu, terus bayar, tapi bayarnya bisa dicicil," kata Andy kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/12).
Pembayaran dana talangan biasanya ditagih pada akhir bulan. Tapi, bisa juga dilunasi lebih cepat jika pengguna sudah ada dana.
Bila telat, biasanya akan ada denda. Besarannya bervariasi tergantung ketentuan dari pihak pemberi fasilitas paylater.
Menurut Andy, paylater sebenarnya memiliki beberapa manfaat atau keuntungan bila digunakan dengan tepat. Pertama, itu bisa menjadi sumber dana darurat ketika benar-benar mendesak.
Contohnya, orang tua mendadak sakit di kampung halaman dan Anda sebagai anak harus segera pulang. Tapi, pengeluaran Anda sedang banyak dan tidak punya dana darurat, apalagi kartu kredit.
Maka, paylater bisa digunakan, misalnya untuk memesan tiket transportasi untuk pulang kampung. Nanti, di akhir bulan, ketika sudah gajian, baru Anda lunasi dana talangan dari paylater tersebut.
"Asal setelah itu dipastikan kita bisa bayar dengan penghasilan kita atau gaji kita di akhir bulan nanti," ujarnya.
Kedua, untuk mengatur arus kas alias cash flow. Menurutnya, layanan paylater bisa digunakan untuk mengatur arus kas, misalnya agar berbagai pengeluaran tidak keluar dalam satu waktu, tapi ada yang dibayar pada akhir bulan atau dicicil misalnya.
Ketiga, layanan paylater juga bisa digunakan untuk mendapat promo. Sebab terkadang, e-commerce memberikan promo potongan harga, diskon, hingga uang kembali alias cashback bila menggunakan layanan ini.
Nah, kadang kala meski harus membayar fee kepada e-commerce tersebut atas penggunaan fasilitas paylater, tapi nilai promo yang didapat bisa jauh lebih besar, sehingga menguntungkan.
Lihat Juga : |
Kendati begitu, Andy mengatakan paylater bukan berarti tanpa kekurangan. Fasilitas ini tetap punya risiko dan bahaya bagi pengguna bila tidak bijak. Berikut beberapa risikonya:
Andy mengatakan paylater sejatinya ibarat menggunakan kartu kredit. Artinya, Anda tetap berutang untuk membeli apa yang diinginkan.
Saat berutang, maka ada kewajiban pembayaran yang perlu dilunasi. Hal ini tentu akan memberi beban pada keuangan Anda.
"Padahal seharusnya utang dihindari, apalagi utang yang bersifat konsumtif," tuturnya.
Selanjutnya adalah bunga. Sama seperti utang lainnya, maka ada bunga yang harus dibayar. Bunga ini berbentuk fee atas pemberian fasilitas.
Bahkan, kewajiban ini bisa lebih besar dari nominal pembelian karena disertai fee dan ada bayang-bayang denda bila terlambat membayar. Selain bunga, ada pula tenor atau jangka waktu pelunasan pembayaran dana talangan.
"Kartu kredit kalau di akhir bulan langsung bayar, kita bisa tidak kena bunga sama sekali, sedangkan paylater walau bayar di akhir bulan, tapi sudah termasuk bunganya," ucapnya.