Pemkab Gowa Turunkan Tim Pantau Harga Minyak Goreng
Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), menurunkan tim khusus untuk memantau kenaikan harga minyak goreng di lapangan.
Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni mengungkapkan mayoritas ketersediaan dan harga bahan pokok di wilayahnya aman jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hanya minyak goreng yang masih terpantau naik sejak tiga pekan terakhir.
"Alhamdulillah menurut laporan, harga dan ketersediaan sebagian besar bahan pokok kita masih aman, hanya saja minyak goreng memang mengalami kenaikan harga," ujar Rauf di Makassar, Kamis (2/12).
Lihat Juga : |
Untuk itu, ia meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ke lapangan untuk mengetahui penyebab kenaikan harga minyak goreng tersebut.
"Apakah ada yang bermain atau memang harganya yang naik," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa Andi Sura Suaib mengaku telah menurunkan tim untuk memantau langsung penyebab kenaikan harga minyak goreng.
Berdasarkan observasi di lapangan, kenaikan harga tersebut terjadi dari distributor ke agen sehingga otomatis agen pun akan menaikkan harganya juga.
"Satu bulan ini, per dua minggu kita turun pantau ke distributor, agen. Yang kami jaga jangan sampai ada penimbun dan memang tidak ada penimbunan. Itu karena harga dari distributor ke agen yang naik sehingga terpaksa agen juga menaikkan harganya," jelasnya.
Kendati demikian, Andi Sura memastikan ketersediaan minyak goreng di wilayahnya masih aman.
Saat ini, sebut Andi Sura, harga minyak goreng merek Bimoli Rp19 ribu per liter dan minyak curah Rp 16 ribu per liter. Di sisi lain, harga telur di Gowa turun.
Secara umum, ia menilai stabilitas harga bahan pokok masih bagus. Harga daging, misalnya, berada di posisi Rp110 ribu per kg. Namun, kalau di Makassar sudah mencapai Rp116 ribu per kg. Harga cabai juga aman.
"Kami berharap ketika musim hujan tidak terlalu lebat di Gowa, maka kondisi ketersediaan dan harganya (cabai) normal sampai tahun baru," pungkasnya.