Sri Mulyani Tantang Pertamina Tandai Anggaran Mitigasi Perubahan Iklim

CNN Indonesia
Selasa, 07 Des 2021 15:48 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menantang PT Pertamina (Persero) untuk melakukan penandaan anggaran (budget tagging) mitigasi dan adaptasi perusahaan iklim.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menantang PT Pertamina (Persero) untuk melakukan penandaan anggaran (budget tagging) mitigasi dan adaptasi perusahaan iklim. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani menantang PT Pertamina (Persero) untuk melakukan penandaan anggaran (budget tangging) mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Ia menilai sebagai perusahaan negara terbesar bidang energi seharusnya Pertamina melakukan hal tersebut.

"Bisakah Pertamina lakukan budget tagging? Saya tantang Ibu Ema sebagai CFO (Direktur Keuangan)," kata Ani panggilan akrabnya, dalam Pertamina Energy Webinar 2021, Selasa (7/12).

Ia menantang perseroan bisa melakukan pendanaan anggaran untuk biaya operasional, biaya investasi, dan pengeluaran modal yang terkait dengan perubahan iklim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tantangan ini diberikan lantaran Pertamina dinilai memiliki peran penting untuk mendorong transisi energi selain dari pemerintah. Pasalnya, pemerintah hanya mampu berkontribusi sebesar 23 persen dari total belanja untuk energi rendah emisi.

"Ini berarti sisanya datang dari yang lain, termasuk Pertamina," katanya.

Menurutnya, budget tagging menjadi sangat penting karena merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam memitigasi perubahan iklim.

Ani mengklaim pihaknya telah melakukan pendanaan transisi energi sejak 2016, sehingga pemerintah telah transparan dan akuntabel dalam mencegah adanya perubahan iklim.

Selain itu, transisi energi juga ditekankan pada konsep keterjangkauan dan adil. Di dalam negeri, pemerintah daerah dapat melakukan manajemen mitigasi perubahan iklim salah satunya manajemen persampahan.

Sementara itu, pemerintah pusat menghadirkan kerangka fiskal seperti kebijakan insentif, perpajakan, subsidi, dan pembiayaan.

Di luar negeri, sambungnya, perubahan iklim sudah menjadi masalah  setiap negara di dunia. Kendati demikian, cara menyelesaikan bisa jadi berbeda-beda.

Menurut Ani, setiap negara berkontribusi terhadap perubahan iklim yang berbeda, sehingga seharusnya negara maju dengan industrialisasinya dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap mitigasi perubahan iklim.

Dari segi keterjangkauan, Indonesia berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Namun, upaya ini akan menjadi lebih cepat apabila mendapat dukungan internasional.

[Gambas:Video CNN]



(fry/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER