Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan akan berkampanye untuk tidak memilih Gubernur Banten Wahidin Halim dalam pemilihan kepala daerah selanjutnya.
"Kaum buruh akan mencatat dengan tinta yang terus basah di atas kertasnya bahwa Gubernur Banten Wahidin Halim, kalau lah benar, kami akan kampanye 'jangan pilih Wahidin Halim,'" ujar Said dalam konferensi pers, Selasa (7/12).
Said akan menyarankan kaum buruh untuk memilih orang lain sebagai kepala daerah Banten, yang mau peduli terhadap rakyatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai sikap Gubernur Banten memiliki moral yang rendah dan tidak layak untuk menjadi pemimpin.
"Gubernur macam apa itu? Kalau orang dibayar Rp2,5 juta, Gubernur menyuruh orang dibayar melanggar undang-undang (UU). Moralnya sangat rendah sekali. Tidak layak menjadi seorang gubernur," imbuh dia.
Selain itu, Said menyebut bahwa seruan Gubernur Banten telah melanggar UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan UU Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
Ia bahkan mempertanyakan sikap Wahidin yang dinilai takut kepada pemerintah pusat dan terkesan takut kehilangan jabatan sebagai orang nomor satu di Banten.
"Atau hanya karena takut ke pemerintah pusat kok buruh yang ditindak, takut kehilangan jabatan rakyatnya dikorbankan. Sungguh moral yang rendah bagi seorang pemimpin, kalau ini benar dari mulut Gubernur Banten," jelasnya.
Sebagai informasi, sikap serikat buruh ini merupakan respons keras atas pernyataan Gubernur Banten Wahidin Halim yang menyuruh perusahaan untuk mencari pekerja lain, apabila buruh tidak mau digaji sesuai ketentuan Gubernur.