Jokowi Sebut Uang Pinjol-Pembayaran Digital Bisa Tembus Ribuan Triliun

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Des 2021 12:30 WIB
Presiden Jokowi menyatakan transaksi keuangan digital akan tembus ribuan triliun pada 2025.
Ilustrasi pinjol.Presiden Jokowi menyatakan transaksi keuangan digital akan tembus ribuan triliun pada 2025. (Foto: iStock/gorodenkoff)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan transaksi digital diperkirakan mencapai US$1,2 triliun atau sekitar Rp17,2 ribu triliun pada 2025. Sementara itu dalam satu dekade terakhir, transaksi keuangan di sektor itu tumbuh 100 kali lipat.

Hal itu tersebut merujuk pada penelitian Google dan Temasek Bain & Company, yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, mewakili Presiden yang tak hadir dalam acara tersebut.

"Pembayaran digital akan terus tumbuh kuat di Indonesia dengan nilai transaksi bruto pada tahun 2025 akan mencapai US$1,2 triliun," ujar Sri Mulyani saat membacakan pidato Jokowi dalam acara Indonesia Fintech Summit, Sabtu (11/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Indonesia, kata dia, teknologi finansial didominasi oleh peer to peer lending dan pembayaran digital.

Menurut Jokowi, dari sisi peer to peer lending transaksi terus mengalami peningkatan baik dari sisi jumlah akun peminjam maupun pemberi pinjaman serta total nominal pinjaman.

Selain itu, ia juga mengatakan transaksi uang elektronik meningkat 100 kali lipat dalam kurun waktu kurang dari satu dekade terakhir. "Dari hanya Rp2 triliun pada 2012, telah meningkat lebih dari 100 kali, menjadi Rp205 triliun pada tahun 2020," ucap dia lagi.

Jokowi, seperti dibacakan Sri Mulyani, menilai transaksi digital menjadi pemenang karena pandemi Covid-19 menyebabkan banyak orang tak bisa berinteraksi secara fisik.

"Dalam situasi seperti ini teknologi digital memberi solusi," katanya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total pembiayaan outstanding fintech peer to peer lending atau pinjaman online (pinjol) melonjak 110,7 persen per Oktober 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Fintech p2p lending pada Oktober 2021 mencatatkan pertumbuhan outstanding pembiayaan sebesar 110,7 persen," ungkap Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo dalam siaran pers, Jumat (24/11).

Sementara, total piutang perusahaan pembiayaan sebesar Rp359 triliun per Oktober 2021. Rasio pembiayaan bermasalah (non performing finance/NPF) tercatat sebesar 3,89 persen.

Selanjutnya, Anto mengatakan total pendapatan premi sebesar Rp23 triliun per Oktober 2021. Premi itu khusus dari asuransi jiwa. "Untuk asuransi umum dan reasuransi sebesar Rp8,9 triliun," imbuh Anto.

(isa/asa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER