Setelah mengamankan budget transportasi, selanjutnya menghitung budget akomodasi yakni penginapan. Andy mengatakan akomodasi merupakan salah satu kebutuhan liburan yang bisa ditekan menyesuaikan budget.
Tentunya kita tidak asing lagi dengan istilah backpacker, atau liburan yang identik dengan rendah budget. Para pelancong tipe backpacker ini biasanya memilih akomodasi sederhana untuk menghemat budget.
"Ada istilah backpacker, liburan secara ekonomis. Mereka biasanya menekan salah satunya perihal penginapan. Artinya buat teman-teman backpacker tidak masalah untuk menginap di losmen atau penginapan yang bisa sharing room (berbagi ruang), misalnya satu ruang untuk empat orang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, untuk orang yang mengutamakan privasi dan kenyamanan sebaiknya tidak memilih tipe liburan backpacker. Konsekuensinya, tentu mereka harus mempersiapkan budget lebih besar untuk akomodasi.
Perhitungan biaya akomodasi ini menyesuaikan sisa budget setelah dikurangi biaya transportasi. Apabila, biaya transportasi sudah menghabiskan 50 persen-60 persen dari budget, maka sebisa mungkin biaya akomodasi dapat ditekan tidak lebih dari 20 persen.
Namun, jika biaya transportasi hanya 20 persen dari budget, maka akomodasi pun lebih longgar bisa di atas 20 persen dari total budget.
![]() |
Ihwal makanan dan oleh-oleh ini tidak bisa lepas dari agenda liburan akhir tahun. Andy menyatakan dua komponen ini merupakan komponen yang tidak bisa diprediksi, berbeda dengan transportasi dan akomodasi yang sudah bisa dipesan jauh-jauh hari.
Karenanya, ia menyarankan agar budget makanan dan oleh-oleh ini ditetapkan terlebih dahulu. Misalnya, sebesar Rp1 juta hingga Rp3 juta dari total budget liburan.
"Untuk makanan dan oleh-oleh ini yang sulit diprediksi, saran saya bikin dari awal budgeting-nya, sebelum berangkat. Misalnya, katakan Rp1 juta hingga Rp3 juta. Artinya, kita punya gambaran, oh saya boleh makan dan jajan sepuasnya, tapi budget saya Rp3 juta ini, jadi harus lebih disiplin untuk jajan, makan, dan oleh-oleh," ujarnya.
![]() |
Terpisah, Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto menyarankan untuk memperhitungkan dana cadangan. Uang siaga ini bertujuan mengantisipasi apabila muncul biaya di luar budget.
"Nah, dana cadangan sekitar 10 persen dari uang transportasinya. Jaga-jaga kalau kita butuhkan," katanya.
Demikian, cara menghitung budget liburan yang bisa dijadikan referensi sebelum menikmati liburan akhir tahun. Dengan persiapan budget yang matang, tentunya liburan akhir tahun kita semakin nyaman.
(ulf)