Jakarta, CNN Indonesia --
Liburan bisa jadi berantakan tanpa persiapan budget atau anggaran yang matang. Niat awal liburan untuk bersenang-senang melepas penat, justru bisa menambah beban jika dana yang dikeluarkan melebihi budget.
Karenanya, penting bagi kita untuk mengetahui cara mengatur budget liburan. Biasanya, orang enggan mengatur budget liburan karena harus memperhatikan detail banyak hal alias ribet.
Nah, berikut lima cara mengatur budget liburan antiribet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tetapkan budget liburan di angka maksimal
 Cara mengatur budget liburan dimulai dari menentukan tujuan dan memprediksi patokan dana yang bakal dihabiskan (Ilustrasi Foto: iStockphoto/Makidotvn) |
Lewat prediksi budget liburan, kita bisa memperoleh gambaran persiapan keuangan yang perlu dilakukan. Agar mendapatkan prediksi budget, kita terlebih dahulu harus menentukan tujuan liburan.
Sebisa mungkin, tujuan liburan tidak berubah karena budget liburan pun terpaksa menyesuaikan lagi nantinya. Prediksi budget liburan ini dapat diperoleh dari internet, pengalaman langsung teman, maupun dari ulasan para travel blogger yang pernah melancong ke destinasi yang kita tuju.
Perencana Keuangan dari Finansial Consulting Eko Endarto menyarankan agar budget liburan tersebut dipatok pada angka maksimal. Tujuannya, untuk berjaga-jaga apabila muncul biaya tak terduga nantinya.
"Pertama harus tahu tujuannya ke mana, cari informasi (budget) termahal pada lokasi tersebut. Itu menjadi target kita, sehingga kita punya gambaran besar dana yang dibutuhkan. Kita harus berjaga-jaga kalau biaya tadi di luar dari ekspektasi kita," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, belum lama ini.
2. Siapkan tabungan khusus jauh-jauh hari
Terpisah, Perencana Keuangan Tatadana Consulting Tejasari Assad mengatakan dana liburan sebaiknya disiapkan jauh-jauh hari. Jadi, setelah menetapkan destinasi serta mendapatkan gambaran budget liburan yang dibutuhkan, barulah mengatur nominal tabungan rutin.
Misalnya, A ingin melancong ke Bali akhir 2022 dengan prediksi budget liburan Rp20 juta. Jadi, cara mengatur budget liburan impian A adalah dengan mengalokasikan sekitar Rp1,6 juta dari penghasilannya setiap bulan.
"Ada juga yang pakai target, misalnya saya mau ke Bali, biaya Rp20 juta tahun depan, berarti mengumpulkan uang Rp1,6 juta per bulan. Nah, mengumpulkannya bisa dari tabungan bulanan," jelasnya.
Apabila tabungan liburan sudah mulai terkumpul, maka A bisa mencicil pembelian tiket pesawat serta akomodasi di Bali. Tak perlu ribet, pembelian tiket pesawat dan akomodasi dapat dilakukan melalui layanan pembelian tiket dan pemesanan hotel daring.
Sepakat, Eko juga mengatakan dana liburan harus dipersiapkan jauh-jauh hari, minimal enam bulan sebelum pergi berwisata.
Ia menambahkan dana liburan jangka 6 bulan ke depan dapat ditempatkan di tabungan terpisah. Namun, untuk jangka panjang misalnya 5 tahun, dana tersebut bisa diinvestasikan pada instrumen reksa dana dan emas.
Cara mengatur budget liburan lanjut di halaman sebelah...
3. Gunakan uang bonus
Bagi yang ingin berlibur namun belum memiliki tabungan, jangan cemas karena masih ada alternatif lainnya. Tejasari mengatakan pekerja bisa memanfaatkan bonus akhir tahun dari perusahaan untuk melancong ke destinasi wisata.
Dengan catatan, budget liburan disesuaikan dengan bonus yang diterima karyawan tersebut. Catatan lainnya, bonus akhir tahun hanya boleh digunakan untuk berlibur apabila pekerja tidak memiliki kewajiban seperti utang jatuh tempo maupun dana pendidikan anak.
Bagi karyawan yang tidak mendapatkan bonus, Tejasari menyarankan untuk berlibur ke tempat wisata dalam kota yang terjangkau dengan kendaraan umum, sehingga bisa menekan biaya.
"Kalau tidak ada bonus tapi ingin jalan-jalan, ya disesuaikan dengan keuangan kita. Misalnya, ada Rp500 ribu ya kita keliling Kota Jakarta deh, Kota Tua bisa habis Rp200 ribu saja, itu murah meriah disesuaikan dengan budget," ujarnya.
4. Cadangkan dana darurat
 Dana darurat penting dipersiapkan untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga sebagai cara mengatur budget liburan (Foto: Istockphoto/ Utah778) |
Meskipun cuma liburan, namun dana darurat tetap penting untuk dipersiapkan guna mengantisipasi kebutuhan tak terduga. Baik Eko maupun Tejasari sepakat besaran dana darurat liburan tersebut 10 persen dari budget liburan.
Misalnya, A ingin ke Bali dengan budget liburan Rp20 juta. Maka, sebaiknya A juga mempersiapkan dana darurat sebesar 10 persen dari Rp20 juta atau Rp2 juta. Dengan demikian, total dana liburan yang hendaknya dimiliki A adalah Rp22 juta.
"Jangan lupa memasukkan dana darurat, jaga jaga kalau ada kekurangan, dana darurat 10 persen dari budget," kata Tejasari.
5. Jangan gunakan utang
Tejasari mengimbau calon pelancong menghindari penggunaan utang dalam berlibur. Utang tidak hanya berbentuk pinjaman kepada keluarga, teman, maupun perbankan, tetapi juga dalam bentuk layanan pay later (bayar nanti) yang ditawarkan sejumlah agen perjalanan.
Alasannya, sistem pay later tersebut dikhawatirkan membebani masyarakat usai berwisata. Khususnya, jika dana yang dimiliki kurang dari budget liburan, namun sudah terlanjur membeli tiket pesawat maupun akomodasi menggunakan pay later.
"Saya tidak merekomendasikan, karena itu (pay later) membuat kita pusing nantinya. Kita senang di awal tapi berikutnya jadi susah, apalagi kalau ternyata budget kurang, pengeluaran banyak ditambah kondisi pandemi jadi bertubi masalahnya," tegasnya.
Nah, lengkap sudah 5 cara mengatur budget liburan anti ribet yang bisa dipraktikkan calon pelancong.
Perlu diingat lagi bahwa tujuan berlibur adalah melepaskan diri dari penat, bukan malah menambah beban pikiran baru karena pengeluaran yang melebihi budget liburan.