Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan akan berjuang mempertahankan perusahaan dalam sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) agar tidak bangkrut.
"Kami akan fight. Sebab di PKPU ada proses proposal, semua kreditur yang daftar setuju apa nggak setuju ada syaratnya, kalau mayoritas setuju kami nggak akan pailit, kalau banyak yang nggak setuju ya kami pailit," ujarnya saat ditemui di Kantor Transmedia, Kamis (23/12).
Untuk itu, Irfan berharap kreditur menyetujui proposal penyelesaian utang yang ditawarkan oleh perusahaan. Terlebih, ada investor baru yang akan segera berinvestasi di Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan kalau begini selalu ada investor baru yang mau masuk. tapi semua masih dalam pembicaraan," ujar Irfan.
Irfan mengatakan keputusan investor baru itu akan ditentukan oleh pemegang saham. Sementara, manajemen tak memiliki wewenang untuk menentukan investor baru.
"Kalau pun ada investor yang masuk harus dengan persetujuan pemegang saham. Mau terima atau tidak. Itu diskusi di tatanan pemegang saham. Kami tidak mengikuti manajemen penentuannya," ujar Irfan.
Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebut pihaknya menargetkan proses PKPU Garuda Indonesia bakal rampung dalam 6 bulan sejak ditetapkan atau selesai pada pertengahan tahun depan.
"Harus (rampung tahun depan) karena kan kalau PKPU maksimum 270 hari. Kami akan dorong bahkan kalau bisa kami selesaikan 180 hari, sampai tengah tahun," katanya pada Rabu (22/12) lalu.
Tiko, akrab sapaannya, menyatakan PKPU saat ini masih dalam proses diskusi atas proposal yang diajukan Garuda Indonesia.
"Harapannya mereka mendaftar di PKPU dalam waktu dekat, kalau mereka sudah mendaftar ya harapannya nanti kita akan menegosiasikan proposal perdamaian karena kita mengarahkan untuk mencapai kesepakatan homologasi," jelas Tiko.
(mrh/aud)