Sri Mulyani Klaim Penerimaan Pajak Lampaui Target, Tembus Rp1.277 T

CNN Indonesia
Senin, 03 Jan 2022 20:32 WIB
Menkeu Sri Mulyani menyebut penerimaan negara dari pajak mencapai Rp1.277,5 triliun atau 103,9 persen dari target yang dipatok.
Menkeu Sri Mulyani menyebut penerimaan negara dari pajak mencapai Rp1.277,5 triliun atau 103,9 persen dari target yang dipatok. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penerimaan negara dari pajak hingga akhir tahun lalu mencapai Rp1.277,5 triliun atau melampaui target yang dipatok, yakni 103,9 persen.

"Penerimaan pajak kita Rp1.227,5 triliun atau tumbuh 19,3 persen dibandingkan tahun lalu yang Rp1.072,1 triliun," katanya dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (3/1).

Menurutnya, kenaikan penerimaan pajak disebabkan oleh membaiknya penerimaan dari mayoritas sektor utama penyumbang pajak. Sekaligus sebagai dampak penguatan pemulihan ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, penerimaan itu juga disokong oleh Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang sudah melampaui level sebelum pandemi pada 2019. Penerimaan pajak melalui PPN mencapai Rp551 triliun atau tumbuh 22,3 persen dibandingkan tahun lalu.

Pajak Penghasilan (PPh) juga naik 17,3 persen dibandingkan tahun lalu dan kini mencapai Rp696,5 triliun. Pertumbuhan PPh non migas ditopang aktivitas yang meningkat. Sementara itu, PPh migas didukung oleh kenaikan harga komoditas minyak bumi.

Kemudian, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya juga naik 8,3 persen dibandingkan tahun lalu mencapai Rp30 triliun. Pada tahun lalu, penerimaan pajak lainnya hanya mencapai 27,7 triliun.

[Gambas:Video CNN]

Belanja Negara Naik

Di sisi lain, belanja negara juga menanjak cukup signifikan mencapai Rp2.786 triliun atau mencapai 101 persen dibandingkan target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

"Belanja negara juga cukup kuat masih terjadi ekspansi, kita belanjakan Rp2.786 triliun atau di atas APBN Rp2.750 triliun. 101 persen lebih dari APBN," jelasnya.

Belanja pemerintah pusat bahkan telah mencapai Rp2.000 triliun atau lebih tinggi dari rencana APBN, yakni Rp1.954 triliun. Hal ini menandakan belanja pemerintah pusat naik 9,2 persen bila dibandingkan tahun lalu.

Dengan demikian, belanja pemerintah pusat naik signifikan dari tahun ke tahun di mana pada 2019 belanja negara mencapai Rp1.496 triliun, 2020 mencapai Rp1.954, dan Rp2.00 triliun pada 2021.

Ani, sapaan akrab nya, mengatakan belanja negara akan terus berkembang sepanjang tahun 2022. Namun, penerimaan negara juga perlu untuk terus digenjot, agar anggaran tidak defisit terlalu lebar.

(fry/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER