Investor Antisipasi Suku Bunga The Fed, Rupiah Lesu ke Rp14.371
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.371 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (5/1) sore. Mata uang Garuda tercatat melemah 58 poin atau 0,41 persen dari sebelumnya, yaitu Rp14.313 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.310 per dolar AS sore ini. Angkanya melemah dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.270 per dolar AS.
Lalu, mata uang di Asia terlihat bergerak bervariasi. baht Thailand menguat 0,08 persen, yuan China menguat 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,67 persen, dan yen Jepang menguat 0,12 persen.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya justru melemah seperti ringgit Malaysia minus 0,24 persen, won Korea Selatan minus 0,23 persen, dolar Singapura minus 0,03 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.
Di sisi lain, mata uang di negara maju justru menguat. Terpantau, franc Swiss naik 0,14 persen, poundsterling Inggris naik 0,13 persen, dan euro Eropa naik 0,15 persen. Sementara itu, dolar Kanada dan dolar Australia melemah masing-masing 0,08 persen dan 0,01 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai rupiah melemah akibat kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan terealisasikan lebih awal.
"Investor juga mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan terhadap lonjakan jumlah kasus covid-19 secara global," kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Rabu (5/1).
Ibrahim menilai rilis risalah pertemuan The Fed akan diluncurkan dalam waktu dekat, namun masih menunggu kebijakan beberapa Presiden The Fed di beberapa negara bagian.