Sri Mulyani Bicara soal Utang Negara: Tidak Lihat Neraca Seluruhnya

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jan 2022 19:01 WIB
Menkeu Sri Mulyani mengaku senang memberikan kuliah umum pengelolaan keuangan negara, mengingat yang paling banyak diperbincangkan hanya soal utang.
Menkeu Sri Mulyani mengaku senang memberikan kuliah umum pengelolaan keuangan negara, mengingat yang paling banyak diperbincangkan hanya soal utang. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pengetahuan masyarakat soal pengelolaan keuangan negara masih minim. Tak heran, yang paling banyak diperbincangkan hanya sebatas utang.

Karenanya, ia mengaku senang bisa memberikan kuliah umum kepada masyarakat karena tidak berimbangnya informasi yang tersedia di publik.

"Yang sering dengar dari headline, utang negara sudah Rp6.000 (triliun), apakah masih aman? Tidak pernah melihat neraca itu seluruhnya," ujarnya, sapaan akrabnya, saat penandatanganan Prasasti Penanda Aset SBSN, Rabu (5/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ani mencontohkan penerbitan utang lewat penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) yang kemudian digunakan untuk pembangunan universitas. Padahal, bersamaan dengan pencatatan utang, bertambah pula aset negara dalam bentuk bangunan universitas.

Dia menjelaskan aset negara juga tidak hanya berbentuk wujud yang bisa disentuh seperti bangunan, tapi juga aset tak kasat mata seperti kualitas SDM.

Ia menyebut semakin banyak pembangunan fasilitas pendidikan yang akhirnya berdampak pada perbaikan SDM, semakin kuat pula underlying atau landasan pengembalian utang.

"Instrumen pembiayaan, itu kata-kata orang Kemenkeu. Kalau kata orang awam instrumen utang, tapi itu pembiayaan untuk membiayai proyek-proyek yang menjadi underlying atau landasan bagi SBSN," jelasnya.

Selain aset, ia menyebut pemanfaatan utang juga digunakan untuk belanja yang dinikmati oleh masyarakat luas, contohnya subsidi gaji pekerja, bantuan sosial (bansos), vaksinasi gratis, dan insentif listrik dan energi, termasuk belanja gaji PNS, dan banyak lainnya.

"Ini yang perlu kita pahami dan ingin terus dijelaskan ke publik, sehingga rakyat tahu kenapa bayar pajak," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER