Menteri Keuangan Sri Mulyani menerangkan mayoritas proyek pembangunan di Kalimantan Timur (Kaltim) yang dibiayai dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) digunakan untuk mendukung pembangunan ibu kota baru (IKN), seperti jalan dan jembatan.
Proyek pembangunan itu sebagian besar dikelola oleh Kementerian PUPR, baik yang ada di bawah Ditjen Bina Marga maupun Ditjen Sumber Daya Air.
Secara rinci, Ani, sapaan akrabnya mengungkap penerbitan SBSN untuk berbagai proyek di Kaltim mencapai Rp6,48 triliun sejak 2014 hingga 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk SBSN yang diterbitkan pada 2021 lalu sebanyak Rp1,1 triliun dan pada 2022 sebesar Rp961 miliar," ujarnya di Balikpapan, Kaltim, dikutip dari Antara, Rabu (5/1).
Dana SBSN mengalir ke sejumlah proyek pembangunan, antara lain pembangunan kampus, madrasah, termasuk infrastruktur, seperti bandar udara hingga kompleks prajurit kepolisian maupun TNI.
Untuk proyek prioritas yang dibiayai oleh SBSN di Kaltim mayoritas dikelola oleh Kementerian PUPR sebanyak 83,34 persen. Sedangkan sisanya 15,13 persen digunakan untuk berbagai sektor lainnya.
"Ada sektor transportasi, pendidikan, kampus, madrasah, bahkan untuk pertahanan keamanan," jelas Ani.
Adapun, untuk proyek yang dibiayai SBS pada tahun ini yang sebesar Rp961 miliar akan mengalir untuk 31 proyek yang dikerjakan oleh lima kementerian dan lembaga.
Ani berharap seluruh proyek yang dibiayai SBSN pada tahun lalu segera rampung. Namun, kalau pun tidak rampung, maka bisa dibawa ke tahun selanjutnya untuk diselesaikan.