PLN Pasok Listrik ke Stadion Tanjung Priok di Tengah Krisis Batu Bara
PT PLN (Persero) memasok listrik bersih sebesar 5,54 mega volt ampere (MVA) untuk Stadion Internasional Jakarta (Jakarta International Stadium/ JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) Doddy Pangaribuan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membangun gardu distribusi khusus untuk mengalirkan listrik ke Stadion Internasional Jakarta.
"Dengan berdirinya gardu, maka ikon baru ibu kota ini sudah dapat beroperasi dengan optimal," ucap Doddy, dikutip dari Antara, Jumat (7/1).
Ia mengatakan stadion menggunakan listrik sementara selama masa konstruksi sebesar 1,4 mega volt ampere sejak 2019 hingga akhir 2021.
Listrik sementara itu merupakan layanan dari PLN kepada non pelanggan yang membutuhkan listrik atau kepada pelanggan yang membutuhkan tambahan listrik dalam periode waktu tertentu.
Dengan penggunaan listrik PLN, Doddy mengklaim proses pembangunan stadion menjadi lebih ramah lingkungan, bebas polusi udara dan suara bila dibandingkan set generator.
Lebih lanjut Doddy mengatakan perusahaan siap menyediakan sertifikat energi baru terbarukan (REC) untuk Stadion Internasional Jakarta.
REC adalah instrumen yang merepresentasikan atribut energi baru terbarukan dari setiap megawatt hours (MWh) listrik yang diproduksi oleh pembangkit listrik bersih milik PLN.
Dengan kata lain, Stadion Internasional Jakarta dapat membuktikan bahwa energi yang digunakan berasal dari pembangkit listrik berbasis energi bersih dengan menggunakan REC. Hal itu sudah diaudit oleh sistem pelacakan internasional APX TIGRs yang berlokasi di California, AS.
Doddy menambahkan pihaknya memberikan kesempatan bagi masyarakat yang membutuhkan listrik untuk kebutuhan pemasangan baru, penambahan daya, dan pemasangan sementara.
Saat ini, PLN sedang menjadi perbincangan hangat di sejumlah pihak. Sebab, pasokan listrik ke 10 juta pelanggan, baik masyarakat umum maupun industri di kawasan Jawa, Madura, dan Bali terancam padam lantaran rendahnya realisasi kewajiban pemenuhan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri (DMO) dari pengusaha.
Namun, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PLN Agung Murdifi memastikan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik perusahaan masih terjamin. Dengan demikian, pasokan listrik bagi 10 juta pelanggan di Jawa-Bali aman.