REKOMENDASI SAHAM

Koleksi Saham-saham Paling Likuid Agar Cuan Makin Tebal

CNN Indonesia
Senin, 10 Jan 2022 06:40 WIB
Analis merekomendasikan investor mengoleksi saham-saham dengan likuiditas tinggi dan performa baik agar cuan lebih tebal. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 47,96 poin atau 0,72 persen ke level 6.701 pada perdagangan akhir pekan lalu. Investor asing mencatatkan beli bersih atau nett buy di seluruh pasar sebesar Rp944,73 miliar.

Dalam sepekan, indeks saham sudah menguat sebanyak tiga kali dan melemah dua kali. Performa indeks juga meningkat sebesar 1,82 persen.

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono menyebut bahwa kenaikan rata-rata nilai transaksi harian bursa selama pekan lalu, yakni sebesar 31,12 persen dari Rp10,118 triliun menjadi Rp13,267 triliun.

Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi bursa selama sepekan, yaitu sebesar 4,78 persen dari 1.230.463 transaksi menjadi 1.289.266 transaksi.

"Kemudian, kapitalisasi pasar bursa meningkat 2,16 persen menjadi Rp8.433,792 triliun dari Rp8.255,624 triliun pada penutupan pekan lalu," terang Yulianto seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (7/1).

Pengamat Pasar Modal Riska Afriani memprediksi selama sepekan ke depan, IHSG akan bergerak di rentangsupport6.633 danresistance6.789. Pergerakan indeks saham akan diwarnai berbagai sentimen dari dalam maupun luar negeri.

Dari luar negeri, laju inflasi di Amerika Serikat (AS) yang terus naik bakal menjadi salah satu risiko global. Kenaikan inflasi ini dikhawatirkan mendorong bank sentral AS mengetatkan sistem moneter mereka dengan menaikkan suku bunga.

"Terlebih rilis notula rapat kebijakan The Fed yang menunjukkan normalisasi kebijakan moneter bisa lebih agresif lagi," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (9/1).

Sebelumnya, dilansir dari Reuters pada Kamis (6/1), rilis notula The Fed menunjukkan normalisasi kebijakan moneter kemungkinan dilakukan lebih cepat. Selain agresif menaikkan suku bunga, The Fed juga melihat nilai neraca (balance sheet) bisa dikurangi.

Hal lain, Riska menilai penyebaran omicron di AS masih menjadi perhatian pasar, terlebih jumlah kasus harian di Negeri Paman Sam sempat menembus angka 1 juta. Hal ini bakal mempengaruhi laju aktivitas bisnis dan kebijakan baru.

Menurut Riska, ketidakpastian global akan semakin meningkat. Oleh karenanya, ia menyarankan investor untuk melirik saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kinerja yang bagus untuk melakukan akumulasi bertahap.

Ia merekomendasikan sejumlah saham untuk dikoleksi, seperti PT Kalbe Farma Tbk PT (KLBF) yang ditutup tumbuh 2,16 persen pada pekan lalu dan bertengger di posisi 1.655. Ia menargetkan saham emiten sektor kesehatan itu melaju ke posisi 1.750.

Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI yang ditutup menguat 0,472 persen pada pekan lalu dan berada di posisi 4.190. Ia menargetkan BBRI naik ke posisi 4.750.

Kemudian, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI yang ditutup menguat 1,80 persen pada pekan lalu dan berada di posisi 7.075. Ia menargetkan BBNI melaju ke posisi 7.700.

Lalu, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang ditutup menguat 5,65 persen pada pekan lalu dan berakhir di posisi 2.430. Ditargetkan, ADRO naik ke posisi 2.800 pada pekan ini.

Terakhir, ia juga merekomendasikan emiten sektor telekomunikasi, seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang ditutup menguat 1,21 persen pada pekan lalu dan berakhir di posisi 4.170. TLKM ditargetkan berada di posisi 4.500.



Optimisme Daya Beli Bangkit


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :