Tahun ini, Indonesia didapuk sebagai tuan rumah atau presidensi G20 2022 melalui serah terima dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Roma, Italia pada Oktober 2021.
Presidensi G20 diyakini akan memperkuat kepemimpinan Indonesia di mata dunia. Karenanya, Indonesia akan memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dalam pertemuan tersebut.
Lihat Juga : |
Merujuk laman Kemenkeu, manfaat Presidensi G20 ini memberi banyak dampak positif bagi Indonesia terlebih untuk sisi perekonomian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara pengertian, presidensi adalah istilah untuk sebuah negara yang terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara pertemuan G20.
Status Presidensi G20 bagi Indonesia sangatlah penting, sebab harus memegang tanggung jawab penuh selama satu tahun terhitung dari 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022.
Mengutip laman resmi Bank Indonesia (BI), G20 merupakan forum internasional yang tidak memiliki sekretariat menetap sehingga terbitlah istilah presidensi. Fungsi Presidensi ini dipegang oleh salah satu negara anggota forum dan sistemnya akan terus berganti setiap tahun.
Sebagaimana sebelumnya negara Italia terpilih menjadi Presidensi G20 2021, dan selanjutnya Indonesia melanjutkan tongkat estafet Presidensi G20 2022.
![]() |
Status presidensi hanya terjadi satu kali bagi setiap generasi atau 20 tahun sekali. Oleh karena itu, momen presidensi harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena dapat membuka peluang besar di berbagai sektor untuk Indonesia semakin berkembang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebut setidaknya ada tiga manfaat besar yang bisa diperoleh Indonesia selama menjadi Presidensi G20. Di antaranya dari segi ekonomi, pembangunan sosial, dan politik.
Berikut tiga manfaat presidensi G20 bagi Indonesia.
Dari sisi ekonomi, manfaat Presidensi G20 yang berlangsung secara fisik dapat menggerakkan konsumsi domestik. Salah satunya pertumbuhan PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, melibatkan banyak UMKM, dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor.
Terlebih rangkaian pertemuan Presidensi G20 2022 melibatkan 150 event yang terdiri atas working group, engagement groups, sherpa/deputies, ministerial, KTT G20, dan side events.
Efek lain Presidensi G20 dinilai bisa dua kali lipat lebih besar dari yang sebelumnya dicapai saat pertemuan IMF-World Bank 2018 lalu.
Dari aspek pembangunan sosial, Indonesia berpeluang untuk mendorong topik terkait produksi dan distribusi vaksin.
"Kita terus mendorong vaksin menjadi global good public dan juga aksesibilitas bagi masyarakat Indonesia dan negara berkembang yang berpendapatan rendah," kata Menko Perekonomian Airlangga.
Di sisi lain, Presidensi G20 berlangsung di tengah pandemi sehingga membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
Lihat Juga : |
Untuk segi politik, Presidensi G20 menjadi momen untuk menunjukkan keberhasilan struktural terkait Undang Undang (UU) Cipta Kerja dan Sovereign Wealth Fund (SWF).
Kondisi ini dapat mendorong kepercayaan dari investor global untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi serta membangun kemitraan global yang saling menguntungkan.
Sementara dari perspektif regional, Presidensi menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi kawasan. Mengingat bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang masuk ke jajaran anggota G20.
Hal lain yang termasuk manfaat Presidensi G20 adalah branding skala internasional menjadikan Indonesia sebagai central stage di dunia khususnya bagi pelaku ekonomi dan keuangan.
(avd/fef)