Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.336 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (18/1) sore. Mata uang Garuda ini melemah 12 poin atau 0,08 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.324 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.325 per dolar AS sore ini. Angkanya melemah dari posisi sebelumnya yang sebesar Rp14.323 per dolar AS.
Di Asia, mayoritas mata uang bergerak melemah. Terpantau, yen Jepang melemah 0,09 persen, dolar Hong Kong melemah 0,03 persen, dolar Singapura melemah 0,02 persen, ringgit Malaysia melemah 0,11 persen, rupee India melemah 0,35 persen, peso Filipina melemah 0,43 persen, dan yuan China melemah 0,05 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, won Korea Selatan menguat 0,21 persen dan baht Thailand menguat 0,2 persen.
Senada, mayoritas mata uang di negara maju melemah. Terpantau, franc Swiss melemah 0,08 persen, dolar Australia melemah 0,33 persen, poundsterling Inggris bergerak stagnan, dan euro Eropa melemah 0,07 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah karena investor menanti keputusan The Fed soal suku bunga acuan. Hal itu akan dibahas dalam rapat yang akan berlangsung pada 26 Januari 2022 mendatang.
Lihat Juga : |
"Bank sentral telah mengindikasikan bahwa mereka dapat menaikkan suku bunga pada Maret 2022 untuk mengekang inflasi yang tinggi," ucap Ibrahim dalam risetnya.
Ketika suku bunga acuan naik, maka dolar AS akan menguat. Dengan demikian, rupiah bersama mata uang lainnya akan melemah.
Ibrahim memproyeksi rupiah bergerak fluktuatif pada perdagangan Rabu (19/1). Menurutnya, rupiah akan berada dalam rentang Rp14.320 per dolar AS hingga Rp14.380 per dolar AS.
(aud/bir)