Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.324 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (17/1) sore. Mata uang Garuda ini melemah 28 poin atau 0,2 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.296 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.323 per dolar AS sore ini. Angkanya melemah dari posisi sebelumnya yang sebesar Rp14.310 per dolar AS.
Di Asia, mayoritas mata uang bergerak melemah. Terpantau, yen Jepang melemah 0,11 persen, dolar Hong Kong melemah 0,04 persen, dolar Singapura melemah 0,03 persen, won Korea Selatan melemah 0,45 persen, ringgit Malaysia melemah 0,13 persen, peso Filipina melemah 0,27 persen, dan rupee India melemah 0,17 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Kemudian, yuan China menguat 0,09 persen, baht Thailand menguat 0,44 persen.
Di sisi lain, mayoritas mata uang di negara maju menguat. Terpantau, franc Swiss menguat 0,19 persen, dolar Kanada menguat 0,33 persen, dolar Australia menguat 0,19 persen, poundsterling Inggris menguat 0,09 persen, dan euro Eropa menguat 0,2 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi pelemahan rupiah terjadi karena pasar mengantisipasi pertemuan The Fed pada Januari 2022. Pertemuan tersebut akan membahas mengenai potensi kenaikan suku bunga acuan.
Lihat Juga : |
"The Fed akan bertemu untuk menjatuhkan keputusan kebijakan berikutnya pada 25 Januari-26 Januari 2022," kata Ibrahim dalam risetnya.
Dari dalam negeri, pasar terus memantau perkembangan penerimaan dari program pengungkapan sukarela (PPS) atau tax amnesty jilid II. Program itu akan berlangsung hingga Juni 2022 mendatang.
Berdasarkan catatan pemerintah, total penerimaan dari tax amnesty jilid II sebesar Rp318,61 miliar per 16 Januari 2022. Jumlah wajib pajak (WP) yang mengikuti program tersebut sebanyak 4.551.
(aud/agt)