Sri Mulyani Pamer Kinerja Kinclong Kemenkeu di Hadapan Komisi XI DPR

CNN Indonesia
Kamis, 20 Jan 2022 06:45 WIB
Menkeu Sri Mulyani memamerkan kinerja kinclong Kemenkeu di hadapan DPR, salah satunya keseimbangan primer yang turun 30 persen menjadi Rp440 triliun.
Menkeu Sri Mulyani memamerkan kinerja kinclong Kemenkeu di hadapan DPR, salah satunya keseimbangan primer yang turun 30 persen menjadi Rp440 triliun. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani menerangkan keseimbangan primer atau selisih dari pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang, pada tahun lalu lebih baik dari tahun sebelumnya, yakni turun sekitar 30 persen dari Rp633 triliun menjadi Rp440 triliun. Hal itu dipaparkan di hadapan anggota Komisi XI DPR RI.

"Ini adalah penurunan hampir Rp193 triliun hanya dalam 12 bulan," kata Ani, akrab sapaannya, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (19/1).

Ia menyebut bahwa defisit anggaran juga turun. Menurut dia, ekspektasi defisit APBN 2021 ada di kisaran Rp1,006 triliun atau 5,7 persen. Namun, realisasi defisit APBN pada akhir tahun lalu, yakni sebesar Rp783,7 triliun atau lebih rendah Rp222 triliun dari proyeksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dibandingkan LKPP 2020 yang defisit Rp947 triliun, ini juga penurunan 17,3 persen hanya dalam waktu 12 bulan, maka kalau dilihat estimasi defisit sementara kita di 4,65 persen. Bayangkan kita tahun lalu masih di 6,14 persen," terang Ani.

Padahal, ia mengklaim menurunkan defisit bukan lah perkara mudah. Ia menilai keberhasilan jajarannya dalam mempersempit defisit dalam waktu setahun merupakan prestasi.

"Kalau lihat episode negara mengalami defisit, menurunkan fiskal defisit dalam 12 bulan sebesar ini it's not an easy task, ini achievement (pencapaian) luar biasa," imbuh Ani.

Ia menjelaskan turunnya kebutuhan pembiayaan utang tersebut pada akhirnya berkontribusi pada stabilnya yield atau imbal hasil obligasi surat utang negara Indonesia.

Ani menjabarkan pada tahun lalu, estimasinya, pemerintah bakal membutuhkan pembiayaan utang senilai Rp1.177 triliun. Namun, realisasinya lebih rendah, yaitu sebesar Rp867 triliun.

"Yield anteng karena tidak desperate (putus asa) ke market," tutup dia.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER