Kemenkeu Resmi Tawarkan ORI021 dengan Imbal Hasil 4,9 Persen

CNN Indonesia
Senin, 24 Jan 2022 13:10 WIB
Kemenkeu resmi membuka masa penawaran Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI021 pada Senin (24/1) dengan tawaran imbal hasil 4,9 persen.
Kemenkeu resmi membuka masa penawaran Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI021 pada Senin (24/1) dengan tawaran imbal hasil 4,9 persen. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi membuka masa penawaran obligasi negara atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI021 pada Senin (24/1). Peluncuran ORI021 merupakan ORI perdana yang diluncurkan Kemenkeu pada tahun ini.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyatakan hasil dari penawaran ORI021 bakal digunakan untuk pembiayaan penanganan pandemi covid-19 di RI, termasuk vaksinasi covid-19.

Ia menambahkan bahwa SBN021 ini mengawali rangkaian dari 6 SBN lain yang dijadwalkan ditawarkan pada tahun ini, baik konvesnional maupun berbentuk syariah atau sukuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ORI021 ini merupakan SBN ritel pertama yang ditawarkan pada 2022 ini, SBN ritel perdana kita. Insyallah ini akan membuka jalan yang lebih baik di 2022," kata Luky pada peluncuran ORI021, Senin (24/1).

Menurutnya, penawaran ORI021 memberikan beberapa unggulan dibandingkan instrumen investasi lainnya. Pertama, aman karena produk milik Pemerintah Indonesia dan dijamin oleh undang-undang.

"Insyallah kita engga akan default (bangkrut)," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]

Kedua, penjualan ORI dilakukan secara online sehingga dapat dibeli dengan mudah oleh berbagai lapisan kalangan. Menurutnya, karena kemudahan ini lah yang membuat pertumbuhan pemegang ORI dari kalangan milenial terus bertumbuh dan bahkan menjadi kelompok dengan jumlah terbanyak.

Ketiga, kupon yang ditawarkan cukup kompetitif di level 4,9 persen dengan tenor relatif pendek selama 3 tahun. Keempat, dengan membeli ORI, masyarakat dapat berkontribusi dalam pembangunan negara.

"Membeli ORI ini selain mendapat investasi tapi juga ikut membangun negeri, itu fitur dari yang dimiliki instrumen investasi lain," terang Luky.

ORI021 ini akan ditawarkan mulai hari ini hingga 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB hingga 17 Februari mendatang dengan imbal hasil atau tingkat kupon fixed rate 4,9 persen per tahun.

Masyarakat yang tertarik berinvestasi dapat membeli ORI021 dengan nominal minimal Rp1 juta hingga maksimal Rp2 miliar. Adapun tenor yang ditetapkan selama 3 tahun atau jatuh tempo pada 15 Februari 2025.

Proses pemesanan ORI021 sendiri dapat dilakukan melalui empat tahapan, yakni registrasi, pemesanan, pembayaran, dan setelmen atau konfirmasi.

Bagi yang berminat untuk berinvestasi, terdapat 28 mitra distribusi yang telah ditetapkan DJPRR Kementerian Keuangan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online), sebagai berikut:

1. PT Bank Central Asia Tbk
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
4. PT Bank Permata Tbk
5. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
6. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
7. PT Bank Maybank Indonesia Tbk
8. PT Bank CIMB Niaga Tbk
9. PT Bank OCBC NISP Tbk
10. PT Bank Panin Tbk
11. PT Bank Danamon Indonesia Tbk
12. PT Bank HSBC Indonesia
13. PT Bank UOB Indonesia
14. PT Bank Commonwealth
15. PT Bank DBS Indonesia
16. PT Bank Victoria International Tbk
17. PT Bank Mega Tbk
18. PT BRI Danareksa Sekuritas
19. Standard Chartered Bank Indonesia
20. PT Mandiri Sekuritas
21. PT Bareksa Portal Investasi
22. PT Star Mercato Capitale (Tanamduit)
23. PT. Chandharwealth Mandiri Indonesia (Fundtastic+)
24. PT Investree Radhika Jaya (Investree)
25. PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)
26. PT Lunaria Annua Teknologi (Koinworks)
27. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
28. PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit)

(wel/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER