Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim realisasi investasi yang masuk ke RI sebanyak Rp901 triliun di sepanjang tahun lalu telah menyerap 1,2 juta tenaga kerja.
"Total jumlah penyerapan tenaga kerja 1.207.893 orang. Ini tenaga kerja langsung," ungkap Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi 2021, Kamis (27/1).
Lebih rinci, pada kuartal IV 2021 serapan tenaga kerja mencapai 295.491 orang dengan nilai investasi yang masuk sebesar Rp241,6 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka tersebut naik 0,24 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, yakni sebesar 294.780 orang dengan nilai investasi sebesar Rp214,7 triliun.
Ia mengklaim data tenaga kerja tersebut valid (sah) sebab memiliki dasar pendataan yang jelas. "Penyerapan tenaga kerja kita 295.491 orang. Data ini berdasarkan LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) yang diinput oleh masing-masing perusahaan dan tersebar di seluruh Indonesia dan ini dapat dipertanggungjawabkan validasinya," katanya.
Secara tahunan, tenaga kerja yang diserap meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun, pada 2020 lalu, jumlah tenaga kerja yang diserap lebih rendah, yakni 1,15 juta orang.
Kendati serapan tenaga kerja naik, kelihatannya dampak investasi tidak terlalu signifikan terhadap pertumbuhan jumlah tenaga kerja.
Pasalnya, dengan nilai investasi mencapai Rp901 triliun pada 2021, pertumbuhan tenaga kerja hanya naik 51 ribu orang dibandingkan 2020 dengan nilai investasi Rp826,3 triliun.
Sebagai informasi, realisasi investasi sepanjang tahun lalu mencapai Rp901,02 triliun. Realisasi tersebut diklaim telah mencapai 100,1 persen dari target tahun investasi sebesar Rp900 triliun.
Bahlil yakin target investasi pada tahun ini mampu menembus Rp1.200 triliun. "Memang, untuk mencapai target Rp1.200 triliun bukan pekerjaan yang mudah ke depan. Tapi saya yakin dengan pengalaman dua tahun, target tersebut dapat kita diwujudkan," tandasnya.