Rio Tinto Temukan Kasus Intimidasi hingga Pelecehan di Perusahaan

CNN Indonesia
Rabu, 02 Feb 2022 00:35 WIB
Sebuah laporan yang dirilis oleh perusahaan Rio Tinto menemukan budaya intimidasi, pelecehan seksual, dan rasisme di perusahaan tersebut. (AFP/PHILIPPE LOPEZ)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah laporan yang dirilis oleh perusahaan Rio Tinto menemukan budaya intimidasi, pelecehan seksual, dan rasisme di perusahaan tersebut.

Sebagaimana dilansir Reuters, laporan tersebut mengungkap setidaknya terdapat 21 kasus atas dugaan pemerkosaan dan pelecehan seksual selama lima tahun terakhir.

Rio Tinto sebelumnya mengadakan peninjauan pada Maret tahun lalu. Sebanyak 10 ribu pekerja atau sekitar seperempat dari total keseluruhan karyawan berbagi pengalaman dan pandangan mereka terkait lingkungan kerja di raksasa perusahaan tersebut.

Hasilnya, hampir setengah dari karyawan yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka pernah diintimidasi. Selain itu, kasus rasisme juga menjadi hal yang jamak terjadi di beberapa bagian.

Direktur Eksekutif Rio TInto Jakob Stausholm mengatakan bahwa laporan tersebut 'menggelisahkan'. Perusahaannya juga berjanji akan menerapkan 26 rekomendasi dari laporan yang dbuat oleh mantan komisioner diskriminasi seks Australia, Elizabeth Broderick.

"Saya tidak menyadari betapa banyaknya perundungan yang ada di perusahaan ini dan itu cukup sistemik - tiga masalah dari intimidasi, pelecehan seksual, dan rasisme... itu sangat menggelisahkan," ungkap Stausholm, seperti dikutip Reuters, Selasa (1/2).

Laporan tersebut juga menemukan hampir 30 persen wanita dan sekitar 7 persen laki-laki pernah mengalami pelecehan seksual selama bekerja. Selain itu, kasus rasisme juga cukup signifikan di lingkungan kerja tersebut.

Orang-orang yang bekerja di negara lain mengalami tingkat rasisme yang tinggi, sementara hampir 40% pria Aborigin atau penduduk Kepulauan Selat Torres di Australia pernah mengalami rasisme.

Rio Tinto merupakan perusahaan yang bergerak di sektor material dengan industri pertambangan dan metal sebagai fokus utama. Perusahaan ini menempati peringkat ke-109 dalam daftar Global 200, sebuah daftar perusahan terbesar di dunia versi majalah bisnis Forbes.

Raksasa industri tambang ini mengatakan reformasi akan fokus pada komitmen dari pimpinan perusahaan untuk menciptakan ruang yang aman dan inklusif, termasuk meningkatkan keberagaman di dalam perusahaan.

(frl/agn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK