BI: Sektor Digital Dapat Mendorong Inklusi Keuangan UMKM
Bank Indonesia (BI) mengatakan sektor digital dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pasalnya, akses dan layanan keuangan yang mudah dijangkau akan meningkatkan produktivitas bagi pelaku usaha mikro.
Deputi Gubernur BI Doni P Joewono mengatakan inklusi keuangan digital ini akan menjadi salah satu agenda prioritas dalam Presidensi G20 tahun ini. Ia optimistis inklusi keuangan akan meningkatkan dengan memanfaatkan sektor digital.
"Dengan memanfaatkan digitalisasi, inklusi keuangan dapat didorong untuk meningkatkan produktivitas dan inklusivitas ekonomi yang berkesinambungan khususnya pada kelompok UMKM termasuk UMKM yang dimiliki oleh perempuan dan kaum muda," ungkap Doni dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (3/2).
Menurut Doni, kemajuan teknologi akan mendukung UMKM mempertahankan pendapatan dan bisnis mereka di tengah gejolak pandemi covid-19.
Berdasarkan survei BI, baru 20 persen UMKM di Indonesia yang mampu memitigasi dampak pandemi dengan memasarkan produk mereka melalui platform digital. Sementara, transaksi pelaku usaha yang menggunakan QRIS meningkat 237 persen menjadi Rp27,7 triliun pada Desember 2021.
Oleh karena itu, Doni menilai penting untuk memelihara keseimbangan antara mendorong inovasi layanan keuangan digital untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mengelola risiko yang berpotensi muncul.
Lihat Juga : |
"Keseimbangan antara inovasi dan mitigasi risiko ini sejalan dengan dua dari sepuluh prinsip yang digariskan pada G20 High Level Principles tentang Inklusi Keuangan Digital, yang diluncurkan pada tahun 2016," jelas Doni.
Ia menambahkan bahwa agenda Presidensi G20 terkait inklusi keuangan akan berfokus pada digital financial dan SME finance. Nantinya, agenda pengembangan UMKM menjadi salah satu topik utama dalam pemanfaatan digital untuk meningkatkan produktivitas, stabilitas, dan inklusivitas ekonomi bagi UMKM, khususnya UMKM yang dimiliki perempuan dan kaum muda.