Inflasi Turki Terbang Nyaris 49 Persen, Tertinggi Dalam Dua Dekade

CNN Indonesia
Jumat, 04 Feb 2022 12:02 WIB
Inflasi Turki mencetak rekor barunya pada Januari 2022 mencapai 48,7 persen, tertinggi dalam dua dekade terakhir.
Inflasi Turki mencetak rekor barunya pada Januari 2022 mencapai 48,7 persen, tertinggi dalam dua dekade terakhir. (AP/Francisco Seco).
Jakarta, CNN Indonesia --

Inflasi Turki kembali mencetak rekor baru di level 48,7 persen pada Januari 2022. Biro Statistik Turki (TUIK) mencatat inflasi ini yang tertinggi dalam dua dekade terakhir atau dalam 20 tahun belakangan.

Realisasi inflasi tersebut lebih tinggi dari ekspektasi ekonom dalam jajak pendapat Reuters, seperti dilansir CNN Business, Jumat (4/2). Tadinya, ekonom memproyeksikan inflasi bulanan di kisaran 9,8 persen, sedangkan inflasi tahunan di level 46,7 persen.

Kenyataannya, indeks harga konsumen (IHK) melonjak 11,1 persen secara bulanan, yaitu Januari 2022 dibandingkan Desember 2021. Inflasi yang tinggi ini menggerogoti pendapatan masyarakat Turki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, meskipun pendapatan atau upah minimum dinaikkan hingga 50 persen, namun harga-harga barang mendaki lebih tinggi, termasuk untuk gas, listrik, jalan tol, dan tarif bus.

Harga transportasi melonjak 68,9 persen pada Januari 2022. Sementara, harga makanan dan minuman melompat 55,6 persen.

Di sisi lain, mata uang Turki, yaitu lira, melorot hingga 44 persen dari nilainya tahun lalu. Lira terus merosot karena bank sentral setempat memangkas suku bunga acuan hingga 500 basis poin sejak September 2021 menjadi 14 persen.

Diketahui, Presiden Recep Tayyip Erdogan ikut campur dalam kebijakan moneter bank sentralnya dengan memerintahkan penurunan suku bunga acuan. Alasannya, untuk mendorong ekspor, dan kredit Turki.

Memang, saat awal kebijakan, nilai mata uang lira sempat dua kali naik. Namun, hal itu cuma sementara. Setelahnya, lira terus merosot hingga saat ini.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER