Cara Menghitung Indeks Harga dengan Dua Metode dan Contohnya

CNN Indonesia
Rabu, 09 Feb 2022 11:25 WIB
Ilustrasi. Cara menghitung indeks harga dilakukan menggunakan 2 rumus atau metode, yakni metode agregatif sederhana dan metode tertimbang. (iStockphoto/Chainarong Prasertthai)
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga barang atau komoditas pada dasarnya tidak berada dalam kondisi konstan alias cenderung berubah seiring waktu. Untuk memperoleh informasi mengenai fenomena harga barang yang fluktuatif, dilakukan perhitungan harga umum yang disebut sebagai indeks harga.

Berikut cara menghitung indeks harga beserta dengan rumus yang digunakan. Penghitungan indeks harga menggunakan 2 rumus atau metode, yakni metode agregatif sederhana dan metode tertimbang.

Penghitungan indeks harga berfungsi untuk menentukan perubahan variabel harga sebagai ukuran kondisi ekonomi suatu negara yang dinyatakan dalam persentase.


Cara Menghitung Indeks Harga

Ilustrasi. Cara menghitung indeks harga dengan menggunakan metode agregatif sederhana atau tidak tertimbang, dan metode tertimbang. (iStockphoto/blackred)

Cara menghitung indeks harga dilakukan dengan menggunakan 2 metode atau rumus penghitungan agar hasilnya dapat akurat, yakni metode agregatif sederhana atau tidak tertimbang, dan metode tertimbang.

Berikut rumus, contoh, dan cara menghitungnya, merujuk modul ekonomi SMA kelas XI berjudul 'Indeks Harga dan Inflasi' tahun 2020.


I. Indeks Harga Agregatif Sederhana (Tidak Tertimbang)

Penghitungan dengan menggunakan metode tidak tertimbang sangat sederhana karena hanya menggunakan harga dan mengabaikan jumlah barangnya. Indeks harga tak tertimbang dihitung dengan rumus:

IA = (ΣPn/ΣPo) x 100

Keterangan:
IA = Indeks harga agregatif tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar

Misalnya, jumlah harga barang A, B, C, D, E pada 2020 sebesar Rp2.200, sedangkan pada 2021 kelima barang tersebut mengalami kenaikan menjadi Rp2.300.

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2021 yakni

IA = (2.300/2.200) x 100 = 104,5

Jadi, harga tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 4,5%.


II. Indeks Harga Agregatif Tertimbang

Penghitungan indeks harga agregatif tertimbang berbeda dengan metode sebelumnya. Agregatif tertimbang merujuk pada perubahan jumlah barang dan harganya.

1. Metode Laspeyres (IL)

Indeks Laspeyres adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbangnya. IL dihitung dengan rumus:

IL = (ΣPn x Qo) / (ΣPo x Qo) x 100

Keterangan:
IL = Angka Indeks Laspeyres
Pn= Harga pada tahun berjalan atau yang dihitung indeksnya
Po= Harga pada tahun dasar
Qo= Kuantitas atau jumlah barang pada tahun dasar
Σ= jumlah keseluruhan

Contoh: Diketahui, jumlah keseluruhan harga barang pada 2021 setelah dikalikan dengan jumlah barang pada tahun dasar yakni 2020 adalah Rp210.000. Sementara harga dasar dikali jumlah barang pada tahun 2020 yakni Rp200.000.

Maka, IL = (210.000/200.000) x 100 = 105,00

Jadi, pada tahun 2021 terjadi kenaikan harga sebesar 5%.


2. Metode Paasche (IP)

Indeks Paasche adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun yang diukur (Qn) sebagai faktor penimbangnya. IP dihitung dengan rumus:

IP = Σ(Pn x Qn) / Σ(Po x Qn) x 100

Keterangan:
IP = Angka Indeks Paasche
Pn = Harga tahun berjalan yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
Qn= Kuantitas tahun berjalan atau dihitung angka indeksnya

Contoh: Diketahui, jumlah keseluruhan harga barang pada tahun berjalan 2021 setelah dikalikan dengan jumlah barang pada tahun yang sama adalah Rp242.500. Sementara harga dasar pada 2020 dikali jumlah barang pada tahun berjalan 2021 yakni Rp240.000.

Maka, IP = (242.500/240.000) x 100 = 101,04

Jadi, pada tahun 2021 terjadi kenaikan harga sebesar 1,04%.


3. Metode Marshal Edgewarth (IM)

Menurut metode ini, angka indeks dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian dikalikan dengan harga pada tahun dasar atau harga pada tahun n.

IM = Σ [Pn (Qo + Qn)] / Σ [Po (Qo + Qn)] x 100


Keterangan:
Qo = Jumlah kuantitas pada tahun dasar
Qn = Jumlah kuantitas tahun berjalan atau yang dihitung
Po = Harga pada tahun dasar
Pn = Harga pada tahun berjalan atau yang dihitung

Contoh: Diketahui, jumlah kuantitas barang pada tahun dasar 2020 ditambah dengan kuantitas barang tahun berjalan 2021 setelah dikalikan dengan harga barang pada tahun berjalan adalah Rp452.500.

Sementara jumlah kuantitas barang pada tahun dasar 2020 ditambah dengan kuantitas barang tahun berjalan 2021 setelah dikalikan dengan harga barang pada tahun dasar 2020 adalah Rp440.000.

Maka, IM = (452.500/440.000) x 100 = 102,8

Jadi pada 2021 terjadi kenaikan harga sebesar 2,8 persen.

Demikian cara menghitung indeks harga beserta rumusnya dengan menggunakan metode agregatif sederhana tak tertimbang dan metode tertimbang.

(fef)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK