Ekonom BCA Kritik Pengumuman PDB RI Lambat
Kepala Ekonom BCA David Samual mengkritisi tertinggal atau lambatnya integrasi antara data dengan koneksi ke sistem secara pelaporan data di Indonesia. Ambil contoh, rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi RI secara kuartalan.
Ia menyebut ketertinggalan tersebut bisa dilihat dari realisasi PDB kuartal IV setiap tahun yang baru dirilis pada Februari tahun berikutnya.
Padahal, David menyebut integrasi data harusnya mempercepat kecepatan proyeksi dan proses pengambilan keputusan.
"Contohnya di Indonesia, data PDB data biasanya sangat ketinggalan dari realisasi. Misal, PDB kuartal IV baru diketahui pada Februari, jadi sangat lambat," ujarnya pada agenda G20 bertajuk Exploring New Data for Better Policy Making, Selasa (15/2).
Melihat itu, David menyebut koleksi data tidak hanya dilihat dari besar kecilnya koleksi data yang dikumpulkan, tapi juga efektivitas yang dapat dihasilkan.
"Kita selalu bisa punya data lebih tapi masalahnya sama saja, jadi kami berusaha untuk membiarkan data itu bicara," imbuh dia.
Sebagai informasi, data pertumbuhan ekonomi Indonesia diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan selang waktu sekitar 2 bulan usai realisasi. Kecepatan pengumuman setiap negara berbeda-beda, namun gap tersebut tak hanya dialami Indonesia, tapi juga negara lain di dunia.