Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan total pembiayaan utang mencapai Rp3 triliun pada Januari 2022. Angka itu turun 101,8 persen dari realisasi Januari 2021 lalu yang mencapai Rp165,8 triliun.
Sri Mulyani mengatakan realisasi pembiayaan utang itu setara dengan 0,3 persen terhadap target dalam APBN yang sebesar Rp973,6 triliun.
"Untuk Januari ini kami alami kontraksi pembiayaan utang," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (22/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan pembiayaan utang terjadi karena ada pembayaran utang jatuh tempo dan belum ada penerbitan valuta asing seperti Januari 2021 lalu.
Tercatat, jumlah SBN yang diterbitkan pada Januari 2022 sebesar Rp15,9 triliun. Jumlahnya turun 109 persen dari posisi Januari 2021 yang mencapai Rp169,7 triliun.
"Penerbitan SBN tahun lalu Rp169,7 triliun, kami keluarkan SBN tahun lalu pada Januari itu. Tahun ini kami neto negatif Rp15,9 triliun. Artinya kita bayar utang dari keluarkan utang," jelas Sri Mulyani.
Sementara, total penerimaan negara tercatat sebesar Rp156 triliun per Januari 2022. Jumlah tersebut naik 54 persen dibandingkan posisi Januari 2021.
Kemudian, belanja negara turun 13 persen pada Januari 2022. Alhasil, total dana yang dibelanjakan pada awal tahun ini hanya Rp127 triliun.
(aud/bir/bir)