Mayoritas aset kripto terjun bebas setelah Rusia menyerang Ukraina sejak Kamis (24/2). Investor khawatir ketegangan dua negara itu akan membuat harga kripto semakin 'remuk'.
Mengutip news.com, Jumat (25/2), nilai kapitalisasi pasar seluruh aset kripto anjlok 8,25 persen menjadi US$1,58 triliun atau Rp22.594 triliun (asumsi kurs Rp14.300 per dolar AS). Realisasi itu setara dengan penurunan US$500 miliar atau Rp7.150 triliun.
Harga bitcoin merosot hingga di bawah level US$35 ribu per keping. Harganya turun 7,26 persen dalam 24 jam terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aset kripto lainnya, seperti ethereum dan ripple bahkan jeblok hampir 10 persen.
Namun, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di laman coinmarket.com, mayoritas aset kripto sudah kembali pulih pukul 12.47 WIB.
Tercatat, harga bitcoin naik 11,96 persen dalam 24 jam terakhir, ethereum naik 13,11 persen, terra naik 20 persen, dan avalanche naik 15,16 persen.
Begitu juga dengan ripple yang melonjak 10 persen, cardano naik 12 persen, solana naik 12 persen, dan usd coin naik 0,04 persen.
Sebagai informasi, uang kripto masih dilarang sebagai alat bayar di Indonesia. Namun, kripto termasuk komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.
Uang kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti No 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik Komoditi di Bursa Berjangka.Sebagai informasi, uang kripto masih dilarang sebagai alat bayar di Indonesia. Namun, kripto termasuk komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.
Selain itu, aturan kripto juga tercantum dalam Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.
(tdh)