Taiwan menyatakan akan bergabung dengan negara demokratis lain atau kubu barat menjatuhkan sanksi bagi Rusia karena menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2).
Negara pembuat chip terbesar di dunia tersebut menyatakan perusahaan produsen chip mereka, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), akan mematuhi semua kebijakan ekspor.
"Kami mengutuk keras tindakan invasi tersebut dan akan bergabung dengan negara-negara demokratis untuk bersama menjatuhkan sanksi," ujar Perdana Menteri Su Tseng-chang, dikutip dari Reuters pada Jumat (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Menteri Ekonomi Taiwan Wang Mei-hua menyatakan pihaknya akan meneliti dengan cermat ekspor ke Rusia dan berkoordinasi dengan sekutu. Namun, ia tak merincikan siapa sekutu yang dimaksud atau sanksi pasti macam apa yang akan dijatuhkan.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan berkoordinasi erat dengan AS dan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk mengadopsi langkah-langkah yang tepat guna membebaskan Ukraina dari cengkeraman perang.
Sebagai informasi, Taiwan merupakan kunci rantai pasokan semikonduktor global.
TSMC, pemasok utama kepada Apple dan perusahaan terdaftar paling berharga di Asia, mengatakan akan mengikuti aturan ekspor yang ditetapkan pemerintahnya.
"TSMC mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang berlaku dan berkomitmen penuh untuk mematuhi aturan kontrol ekspor baru yang diumumkan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Rusia sendiri bukan pasar utama produk Taiwan dan perdagangan dengan Rusia dan Ukraina masing-masing tak melebihi 1 persen dari total perdagangan mereka, menurut data publikasi Pemerintah Taiwan.
Wang mengatakan kontrak gas alam dengan Rusia akan segera kadaluarsa pada Maret mendatang dan pihaknya akan mencari pemasok lain.