Telekomunikasi
Produsen teknologi raksasa berbasis AS, Apple mengatakan berhenti menjual produknya dan membatasi layanan di Rusia, menyusul invasi negara itu ke Ukraina sejak Kamis (24/2).
Apple menghentikan transaksi online dan ekspor produk ke mitranya di Rusia, termasuk membatasi transaksi Apple Pay. Tak hanya membatasi transaksi, Apple mengklaim telah menonaktifkan beberapa fitur Apple, seperti fitur Apple Maps di Ukraina untuk melindungi warga sipil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat prihatin dengan invasi Rusia ke Ukraina dan berdiri bersama semua orang yang menderita akibat serangan tersebut," kata Apple dalam sebuah pernyataan resmi.
Facebook alias Meta mengatakan akan memblokir akses ke outlet berita Rusia RT dan Sputnik di seluruh Uni Eropa.
"Langkah itu dilakukan setelah menerima permintaan dari sejumlah pemerintah dan UE untuk mengambil langkah lebih lanjut sehubungan dengan media yang dikendalikan negara Rusia," terang Nick Clegg, Wakil Presiden urusan global perusahaan itu, dalam sebuah tweet.
Meta juga mengatakan telah menerapkan pembatasan algoritmik ke media Pemerintah Rusia yang seharusnya mencegahnya muncul secara mencolok di umpan pengguna. Tidak hanya itu, Meta mengatakan tidak lagi mengizinkan media Pemerintah Rusia menjalankan iklan atau monetisasi konten di platform Facebook dan Instagram.
Juru bicara Meta Devon Kearns mengklarifikasi kepada CNN bahwa kebijakan itu bukan cuma berlaku untuk Facebook, tetapi juga Instagram. Pada Sabtu (26/2), Meta menerbitkan blog yang menguraikan langkah perusahaan untuk menjaga keamanan Ukraina.
Mengikuti langkah Meta, Twitter juga mengumumkan rencana untuk mengurangi visibilitas dan amplifikasi konten media pemerintah Rusia.
Dilansir Reuters Jumat (4/3), perusahaan media sosial ini akan mematuhi sanksi Uni Eropa terhadap media yang berafiliasi dengan negara Rusia yaitu RT dan Sputnik ketika perintah UE mulai berlaku.
"Sanksi Uni Eropa (UE) kemungkinan akan secara hukum mengharuskan kami untuk menahan konten tertentu di negara-negara anggota UE, kami bermaksud untuk mematuhi perintah ketika mulai berlaku," kata juru bicara Twitter dalam sebuah pernyataan email.
Media dan Hiburan
Netflix menolak menyiarkan saluran televisi Pemerintah Rusia di negara tersebut imbas serangan ke Ukraina. Padahal, perihal penayangan itu menjadi kewajiban layanan streaming dan diatur dalam Undang-Undang Rusia.
"Mengingat situasi saat ini, kami tidak memiliki rencana menambahkan saluran-saluran tersebut ke layanan kami," kata Netflix melalui pernyataan resmi.
Spotify mengatakan telah menutup kantornya di Rusia selama kurun waktu tidak tentu dan membatasi acara yang dimiliki dan dioperasikan oleh media yang berafiliasi dengan pemerintah Rusia.
Layanan streaming tersebut menghapus semua konten dari jaringan media Rusia yang didanai negara yaitu RT dan Sputnik di Eropa dan wilayah lain, kata juru bicara perusahaan.
YouTube, yang dimiliki oleh Google, mengatakan sepekan ini telah memblokir media Pemerintah Rusia di Ukraina, termasuk RT.
Platform video tersebut juga mengatakan bahwa mereka akan secara signifikan membatasi rekomendasi untuk saluran-saluran ini.
Google dan YouTube juga mengatakan mereka tidak akan mengizinkan outlet media pemerintah Rusia untuk menjalankan iklan atau memonetisasi konten di platform mereka.
Disney menghapus Rusia dari daftar negara perilisan film teaternya, dengan alasan invasi Rusia yang tak beralasan kepada Ukraina.
Sebelumnya, raksasa hiburan itu memiliki beberapa film yang direncanakan rilis di Rusia dalam beberapa bulan mendatang, yang termasuk "Doctor Strange in the Multiverse of Madness" Marvel pada 5 Mei dan "Lightyear" Pixar pada 16 Juni.
Disney pun menunda penayangan film terbaru "Turning Red" akibat konflik Rusia vs Ukraina. Awalnya, film animasi tersebut mendapatkan jadwal tayang di Rusia pada 10 Maret mendatang. Namun, Disney menunda itu demi mengedepankan dukungan kemanusiaan pada Ukraina.
WarnerMedia mengatakan akan menghentikan rilis "The Batman" di Rusia. Film ini diharapkan menjadi salah satu blockbuster terbesar tahun ini dan akan dirilis di sebagian besar negara oleh Warner Bros merupakan unit dari WarnerMedia.
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa keputusan itu dibuat mengingat krisis kemanusiaan di Ukraina, dan bahwa perusahaan berharap konflik tersebut dapat diselesaikan dengan cepat dan damai atas tragedi tersebut.
Penginapan
Salah satu pendiri dan CEO Airbnb Brian Chesky mengatakan dalam sebuah tweet akan menghentikan semua operasi di Rusia dan Belarus.
Tidak hanya itu, perusahaan penyewaan penginapan ini juga menyatakan akan menampung hingga 100 ribu pengungsi Ukraina tanpa biaya.
Pengiriman Barang
MSC Mediterranean Shipping Company, perusahaan pelayaran peti kemas milik Swiss, mengumumkan akan menghentikan semua pemesanan kargo ke dan dari Rusia mulai Selasa (1/3). Pemberhentian ini akan mencakup semua area akses termasuk Baltik, Laut Hitam, dan Rusia Timur Jauh.
Selain 20 perusahaan yang telah disebut, terdapat juga perusahaan-perusahaan energi yang berhenti beroperasi Rusia di kala invasi terhadap Ukraina, yakni British Petroleum (BP), Equinor, Exxon, Shell dan Total Energies.