Belanda lewat sejumlah lembaga bantuan menggalang dana bantuan sebesar 106 juta euro (setara Rp1,66 triliun; asumsi kurs Rp 15.656 per euro) untuk membantu warga Ukraina yang terdampak serangan militer Rusia.
"Penghitung menunjukkan 106,2 juta euro di akhir hari khusus aksi nasional ini," tulis sebuah pernyataan di situs web resmi, dilansir AFP, Selasa (8/3).
Total dana 106 juta euro yang disumbangkan kepada warga Ukraina sudah termasuk 15 juta euro pemberian Pemerintah Belanda.Penerimaan sumbangan dibuka pada 1 Maret, dan masih terus menerima donasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Inisiatif penggalangan dana nasional ini didirikan oleh 11 kelompok kemanusiaan yang terlibat dalam pengumpulan, termasuk Palang Merah dan Unicef Belanda.
"(Dana ini) untuk jutaan orang Ukraina, termasuk 7,5 juta anak-anak, situasinya sangat mengkhawatirkan. Yang yang terkumpul dapat memberi mereka bantuan darurat yang menyelamatkan jiwa," ujar pernyataan dari sejumlah organisasi.
Sebelumnya,11 organisasi tersebut telah mengumpulkan jutaan dolar untuk serangkaian bencana kemanusiaan sejak 1984 silam, termasuk tsunami 2004 di Asia dan gempa Haiti pada 2010.
Selain Belanda, Inggris juga menambahkan bantuan dana sebesar US$100 juta (setara dengan Rp1,44 triliun; asumsi kurs Rp14.412) kepada Ukraina melalui Bank Dunia.
Dana itu merupakan tambahan terhadap total dana US$290 juta (setara Rp4,17 triliun) dukungan untuk Ukraina yang sedang menghadapi invasi Rusia.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengumumkan bakal meningkatkan bantuan kepada Ukraina dalam upaya baru untuk menggalang opini internasional menentang invasi Rusia.
"Sementara, hanya Presiden Rusia Vladimir Putin yang dapat sepenuhnya mengakhiri penderitaan di Ukraina, pendanaan baru hari ini akan terus membantu mereka yang menghadapi situasi kemanusiaan yang memburuk," kata Johnson.
Ia mengatakan pendanaan baru ini akan digunakan untuk menjaga fungsi utama negara tetap beroperasi.