Sedikitnya sembilan perusahaan makanan dan minuman minggat dari Rusia sebagai imbas sanksi yang diberikan AS dan negara-negara Barat terhadap invasi militer di Ukraina.
Daftar perusahaan yang hengkang diperkirakan bertambah panjang seiring dengan belum redanya konflik antara Rusia dan Ukraina.
Dilansir dari CNN Business, Jumat (11/3), berikut daftar perusahaan-perusahaan makanan dan minuman yang angkat kaki dari Rusia:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. McDonald's
Restoran makanan cepat saji McDonald's menutup sementara seluruh 847 gerainya di Rusia. "McDonald's memutuskan untuk menutup sementara semua restoran kami di Rusia dan menghentikan sementara seluruh operasi di pasar," tutur CEO Chris Kempczinski melalui pernyataan.
Secara global, sebagian besar lokasi McDonald's dioperasikan oleh operator waralaba. Namun, di Rusia, 84 persen lokasi gerai dioperasikan langsung oleh perusahaan.
Berdasarkan dokumen investor, McDonald's di Rusia, bersama dengan 108 lainnya di Ukraina, menyumbang 9 persen dari pendapatan perusahaan pada tahun lalu.
Di Rusia, McDonald's mempekerjakan 62 ribu orang. Perusahaan bekerja sama dengan ratusan pemasok dan mitra lokal di Rusia untuk memproduksi makanan yang disajikan untuk pelanggan.
"Kami melayani jutaan pelanggan Rusia setiap hari yang mengandalkan McDonald's. Selama 30 tahun lebih McDonald's beroperasi di Rusia, kami menjadi bagian penting dari 850 komunitas tempat kami beroperasi," katanya.
Meski begitu, Kempczinski menambahkan perusahaan tidak dapat mengabaikan penderitaan manusia yang terjadi di Ukraina saat ini. Karenanya, perusahaan memutuskan untuk menutup sementara gerainya.
2. Starbucks
Starbucks memberhentikan semua aktivitas bisnisnya di Rusia. "Mitra berlisensi kami telah setuju untuk segera menghentikan operasi toko dan akan memberikan dukungan kepada hampir 2.000 (karyawan) di Rusia yang bergantung pada Starbucks untuk mata pencaharian mereka," ujar CEO Starbucks Kevin Johnson.
Johnson menambahkan bahwa Starbucks juga berhenti mengirim semua produk Starbucks ke Rusia.
3. Coca-Cola
Coca-Cola di hari yang sama dengan Starbucks, juga membatalkan bisnisnya di Rusia. Perusahaan minuman karbonat raksasa itu menyatakan dukungannya bersama orang-orang yang menanggung dampak buruk dari peristiwa tragis di Ukraina.
Lihat Juga : |
4. Burger King
Burger King memutuskan hengkang dari Rusia. Burger King menjadi restoran paling baru yang menarik dukungan bisnis-nya di negeri beruang merah itu.
Restaurant Brands International (RBI), induk usaha Burger King, mengatakan bahwa mereka telah memberhentikan semua dukungan perusahaannya di pasar Rusia, termasuk operasi, pemasaran, dan rantai pasokan.
Perusahaan juga menghentikan investasi dan ekspansi di wilayah tersebut. Meski begitu, tidak berarti restoran Burger King akan tutup total di Rusia. Pasalnya, sekitar 800 cabang di sana sepenuhnya dikelola oleh pemegang waralaba utama lokal.
"Burger King Rusia adalah bisnis mandiri yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemegang waralaba kami di negara ini. Kami memiliki perjanjian hukum yang tidak mudah diubah," ungkap RBI melalui pernyataan.
5. Nestle
Nestle memberhentikan semua investasi modal di Rusia dan menghentikan aktivitas pemasangan iklan di negara itu.
Namun, konsumer makanan dan minuman terbesar di dunia tersebut berjanji tidak akan menarik pasokan produk dari toko-toko di Rusia.
"Kami bekerja keras untuk membantu agar menjaga makanan tersedia bagi masyarakat, baik itu di rak-rak toko atau melalui sumbangan makanan dan minuman penting seperti makanan bayi, sereal, sup, dan mie kepada mereka yang membutuhkan di seluruh wilayah," kata perusahaan.