REKOMENDASI SAHAM

Saham-saham Pilihan di Tengah Ancaman Inflasi Global

CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2022 06:42 WIB
Analis merekomendasikan investor untuk membeli saham di harga rendah, namun berpotensi menguat kembali, seperti MTEL, BBKP, ADMR, hingga ANTM.
Analis merekomendasikan investor untuk membeli saham di harga rendah, namun berpotensi menguat kembali, seperti MTEL, BBKP, ADMR, hingga ANTM. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 9,42 poin atau 0,14 persen ke level 6.954 pada perdagangan akhir pekan lalu. Investor asing mencatat jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp72,06 miliar.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat sebanyak dua kali dan melemah tiga kali. Sementara secara total, performa indeks menguat sebesar 0,47 persen.

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan dalam sepekan IHSG ditutup bervariasi. Kenaikan terjadi pada kapitalisasi pasar, yakni sebesar 0,54 persen dari Rp8,68 triliun menjadi Rp8,73 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, rata-rata volume transaksi harian bursa turun 8,89 persen dari 24,097 miliar menjadi 21,954 miliar saham. Rata-rata frekuensi harian bursa turut mengalami penurunan sebesar 18,43 persen dari 1,63 juta menjadi 1,33 juta transaksi.

"Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga berubah sebesar 24,06 persen menjadi Rp16,506 triliun dari Rp21,735 triliun pada pekan sebelumnya," terang Yulianto, seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (18/3).

Pelatih investasi saham dan derivatif sekaligus CEO Akela Trading System Hary Suwanda memprediksi selama sepekan ke depan, IHSG bergerak di rentang support 6.805 dan resistance 7.030. Indeks saham akan dibayangi oleh tekanan inflasi global.

Ia mengatakan pelaku pasar masih akan mencermati kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang menaikkan suku bunga hingga 25 basis poin. Kenaikan suku bunga itu merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak 2018.

Hal ini dilakukan lantaran AS tengah menghadapi inflasi yang bergejolak dalam beberapa bulan terakhir. Menurut Hary, secara perlahan tekanan inflasi global juga akan mulai berdampak pada ekonomi Indonesia.

"Jika kondisi ini berlanjut, maka ada kemungkinan pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) 23-24 Mei 2022 nanti, BI terpaksa melakukan kebijakan pengetatan moneter guna meredam inflasi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (20/3).

Selain itu, konflik Rusia-Ukraina juga masih menjadi sentimen yang mewarnai IHSG. Hary menilai jika konflik ini berkepanjangan, maka bull run yang terjadi pada sektor komoditas, khususnya energi akan terus berlanjut.

"Kondisi ini positif untuk emiten-emiten yang bergerak di sektor pertambangan, energi, serta komoditas," sambungnya.

Ia pun merekomendasikan sejumlah saham yang bisa koleksi, seperti PT Timah Tbk atau TINS yang ditutup menguat 1,83 persen pada pekan lalu ke posisi 1.670. Ia memprediksi TINS bisa menyentuh posisi 1.930 pada pekan ini.

Selanjutnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk atau DOID yang ditutup menguat 2,40 persen ke posisi 426. Ia memprediksi DOID dapat menyentuh posisi 492.

Kemudian, Hary juga merekomendasikan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk atau TPIA yang ditutup menguat 1,07 persen ke posisi 9.475. Ia memprediksi TPIA dapat menyentuh posisi 10.250.

Terakhir ada PT Erajaya Swasembada Tbk atau ERAA yang ditutup menguat 0,89 persen ke posisi 565. Ia memprediksi ERAA dapat menyentuh posisi 600 pada pekan ini.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi IHSG bergerak di rentang support 6.814 dan resistance 7.000 selama pekan depan.

Ia mengatakan dari dalam negeri, indeks saham minim sentimen. Namun, pelaku pasar tetap mencermati kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga acuan.

"Di sisi lain dapat kita cermati inflow (arus modal masuk) asing yang masuk ke IHSG pada seminggu ini cukup besar, yakni Rp7,2 triliun yang disokong oleh fundamental ekonomi Indonesia yang cukup solid," imbuh dia.

Dengan keadaan seperti itu, Herditya pun menyarankan pelaku pasar melakukan buy on weakness (BOW) atau membeli saham di harga rendah, namun berpotensi mengalami kenaikan kembali dalam jangka pendek.

Secara teknikal, ia merekomendasikan sejumlah saham untuk dikoleksi, seperti PT Dayamitra Telekomunikasi atau MTEL yang ditutup menguat 0,63 persen ke posisi 800 pada pekan lalu. Herditya memprediksi MTEL dapat menyentuh posisi 830.

Lalu, PT Bank KB Bukopin Tbk atau BBKP yang ditutup melemah 1,61 persen ke posisi 244. Ia memprediksi BBKP dapat menyentuh posisi 280. Selanjutnya PT Adaro Minerals Indonesia Tbk atau ADMR yang ditutup menguat 7,65 persen ke posisi 1.830. Herditya memprediksi ADMR dapat menyentuh posisi 2.000.

Kemudian, PT Aneka Tambang Tbk atau ANTM yang ditutup menguat 1,70 persen ke posisi 2.390. Ia memprediksi ANTM dapat menyentuh posisi 2.600. Ada juga PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM yang ditutup menguat 1,34 persen ke posisi 4.540. Herditya memprediksi TLKM dapat menyentuh posisi 4.600.

Terakhir, ada PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk atau INKP yang ditutup menguat 1,59 persen ke posisi 8.000. Ia memprediksi INKP dapat menyentuh posisi 8.400.

[Gambas:Video CNN]



(mr/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER